NUKILAN.id | Banda Aceh – Perusahaan energi asal Uni Emirat Arab (UEA), Mubadala Energy, tengah menjajaki pengembangan lebih lanjut eksplorasi cadangan gas di Blok South Andaman, khususnya pada proyek Tangkulo-1. Proyek ini diharapkan dapat menghasilkan gas pertama pada tahun 2028 serta memberikan efek berganda bagi perekonomian daerah.
Hal tersebut disampaikan Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Obaid Salem Al Dhaheri, dalam pertemuan dengan Gubernur Aceh di Banda Aceh, Selasa (11/3/2025). Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia, Abdulla Bu Ali, turut hadir dalam pertemuan yang membahas peluang investasi di berbagai sektor prioritas, termasuk pariwisata, agroindustri, energi, dan infrastruktur.
Dalam kesempatan itu, Abdulla Al Dhaheri menegaskan komitmen UEA untuk mempererat kerja sama dengan Pemerintah Aceh.
“Proyek ini diharapkan dapat menghasilkan gas pertama pada tahun 2028, dan juga dapat memberikan efek berganda atau multiplier effect,” ujarnya.
Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia, Abdulla Bu Ali, menambahkan bahwa dukungan dari Pemerintah Aceh dan pemangku kepentingan sangat penting untuk memastikan kelancaran proyek tersebut. Menurutnya, Mubadala Energy telah menemukan cadangan gas signifikan di sumur eksplorasi laut dalam Layaran-1, yang kemudian diikuti dengan penemuan cadangan baru di Tangkulo-1.
Sebelumnya, Mubadala Energy bersama mitranya, Harbour Energy, telah melakukan pengeboran eksplorasi di Timpan-1, Blok Andaman II. Penemuan cadangan gas ini memperkuat potensi besar sumber daya energi di perairan Aceh, menjadikannya sebagai wilayah strategis dalam pengembangan energi nasional.
Bu Ali mengapresiasi dukungan Pemerintah Aceh selama proses pengeboran sumur laut dalam Layaran-1 dan Tangkulo-1. Ia berharap dukungan tersebut terus berlanjut agar proyek ini dapat berjalan sesuai jadwal.
“Kami harap dukungannya berlanjut agar tidak ada hambatan yang dapat menunda proyek ini, dan Insya Allah kami dapat menghasilkan gas pertama Tangkulo-1 di tahun 2028, dalam rangka mendukung target Pemerintah Indonesia,” pungkasnya.
Pengembangan Blok South Andaman diyakini akan membawa dampak positif bagi Aceh, tidak hanya dalam aspek energi, tetapi juga pada peningkatan investasi dan pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan adanya proyek ini, Aceh berpotensi menjadi salah satu pusat energi utama di Indonesia.
Editor: Akil