NUKILAN.id | Banda Aceh — Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA, mengungkapkan kekecewaannya atas maraknya kasus human trafficking yang terus melibatkan imigran etnis Rohingya. Pernyataan ini disampaikan saat menanggapi kedatangan dua gelombang pengungsi Rohingya di perairan Aceh dalam bulan ini.
“Satu sisi yang lain, ini aktivitas human trafficking sudah keterlaluan,” kata Safrizal kepada wartawan di Banda Aceh, Kamis (31/10/2024).
Pernyataan tegasnya datang setelah 93 pengungsi Rohingya mendarat di Desa Meunasah Hasan, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur, hari ini, menyusul kedatangan 151 imigran lainnya yang terombang-ambing di perairan Labuhan Haji, Aceh Selatan, pada 19 Oktober lalu.
Imigran yang baru tiba hari ini terdiri dari berbagai kalangan, termasuk 79 wanita dewasa dan 59 anak-anak. Mereka kini ditampung sementara di gedung terminal pelabuhan Kecamatan Labuhan Haji. Di sisi lain, dari laporan yang diterima, enam imigran Rohingya ditemukan meninggal dunia di Aceh Timur, menambah derita yang dialami oleh mereka yang melarikan diri dari konflik di negara asal.
Menurut Safrizal, kedatangan para pengungsi ini menunjukkan adanya indikasi aktivitas mafia human trafficking yang semakin meresahkan.
“Saya cukup prihatin dengan peristiwa ini dari aspek kemanusiaan,” ungkapnya.
Ia pun mengimbau kepada aparat kepolisian untuk lebih tegas dalam menegakkan hukum terhadap jaringan penyelundupan manusia yang semakin marak.
“Kemarin, pihak kepolisian Polda Aceh berhasil membongkar sindikat penyelundupan di Aceh Selatan, dan kini kejadian serupa kembali terulang di Aceh Timur,” tambahnya.
Dalam beberapa bulan terakhir, Polda Aceh telah menangkap tiga tersangka yang terlibat dalam penyelundupan imigran Rohingya. Selain itu, terdapat delapan orang lainnya yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), dengan satu di antaranya merupakan terpidana kasus serupa di Aceh Barat.
Kedatangan warga Rohingya ke Aceh terus meningkat dalam dua tahun terakhir. Pada tahun 2022, Aceh menerima 574 pengungsi, sementara pada tahun 2023 angka tersebut melonjak menjadi 2.888 orang. Hingga saat ini, untuk tahun 2024, Aceh telah menerima dua gelombang kedatangan dengan total 244 pengungsi.
Dengan situasi yang semakin mendesak ini, pemerintah Aceh diharapkan dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk menanggulangi praktik human trafficking dan melindungi hak-hak para pengungsi.
Editor: Akil