NUKILAN.ID | Meulaboh – Dosen Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar (UTU) menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Gampong Peunaga Rayeuk, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Minggu (10/8/2024). Mereka melatih warga setempat mengolah buah nipah (Nypa fruticans) menjadi produk olahan manisan yang bernilai ekonomi.
Kegiatan ini melibatkan mahasiswa Fakultas Teknik serta mahasiswa Perikanan dan Ilmu Kelautan UTU, dan didanai oleh hibah internal Universitas Teuku Umar. Ketua kegiatan pengabdian, Rita Hartati, S.Pd., M.Pd., bersama anggota timnya, Veni Nella Syahputri, S.Pd., M.Pd., dan Endah Annisah Rahmah, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa buah nipah yang selama ini kurang dimanfaatkan oleh masyarakat, ternyata memiliki potensi ekonomi dan kandungan gizi yang tinggi.
“Buah nipah memiliki kandungan gizi yang sangat bagus dan bisa diolah menjadi makanan sehat dan lezat, seperti manisan yang kini sedang populer,” ujar Rita Hartati.
Pelatihan ini dibagi dalam dua sesi, yaitu pengenalan buah nipah dan teknik pengolahannya menjadi manisan. Menurut Rita, buah nipah selama ini belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat setempat. Kehadiran tim UTU di Gampong Peunaga Rayeuk bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai potensi buah nipah.
Pemateri lainnya, Hayatun Nufus, dosen Ilmu Kelautan UTU, menjelaskan manfaat buah nipah untuk kesehatan. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan buah nipah sebagai bahan pangan yang tidak hanya sehat, tetapi juga bernilai ekonomi tinggi.
“Intinya, kami ingin memotivasi warga bahwa buah nipah bisa menjadi sumber pendapatan tambahan jika diolah dengan benar,” kata Hayatun.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga, termasuk Yusmaini, pemilik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Peunaga Rayeuk. Ia merasa sangat berterima kasih atas pelatihan yang diberikan oleh tim UTU.
“Selama ini, saya dan warga lain cenderung mengabaikan buah nipah. Namun, setelah mengikuti pelatihan ini, saya jadi paham bahwa buah nipah bisa diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi,” ungkap Yusmaini.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat Gampong Peunaga Rayeuk dapat memanfaatkan buah nipah secara optimal, meningkatkan pendapatan, dan memperkenalkan produk manisan nipah ke pasar yang lebih luas.
Editor: Akil