Nukilan.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Bustami Hamzah, mengatakan inovasi adalah kunci dan solusi dari berbagai permasalahan pembangunan, baik dari aspek pelayanan publik, maupun tatakelola pemerintahan. Sebab itu kemampuan menciptakan pembaharuan, menjadi keharusan di era terkini.
Hal itu disampaikan Sekda Aceh saat membuka sekaligus melaunching Anugerah Inovasi Aceh Tahun 2022, di Anjong Mon Mata, Kamis (17/11/2022).
“Kemampuan menciptakan pembaharuan, menjadi sebuah keharusan di era disrupsi seperti ini,” kata Bustami.
Karena itu–kata Sekda–selaku penyelenggara pemerintahan, Pemerintah Aceh harus dapat menginternalisasikan setiap program dan kegiatan yang dilaksanakan rutin setiap tahun, dengan mengedepankan prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas perbaikan kualitas pelayanan.
Apalagi, saat ini Aceh masih dihadapkan pada permasalahan tingginya persentase penduduk miskin dan prevalensi stunting. Di mana kemiskinan dan stunting merupakan permasalahan yang saling terkait antara satu dengan yang lain.
Bustami menambahkan, pengentasan kemiskinan tidak cukup hanya dengan bantuan sosial, tetapi juga membutuhkan dukungan pendidikan, kesehatan, perumahan, air bersih, dan sanitasi yang baik.
Semua aspek itu berkorelasi terhadap penurunan angka prevalensi stunting di Aceh. Mengingat stunting merupakan permasalahan serius dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM).
“Setiap daerah tentunya memiliki karakteristik masalah berbeda, sehingga kita memerlukan berbagai inovasi untuk menyelesaikan setiap permasalahan dengan cara berbeda. Untuk itu, SKPA dan SKPK perlu melakukan berbagai terobosan guna membangun suatu wilayah dengan sumber daya manusia yang sehat dan produktif,” ujarnya.
Sebab itu, ia meminta, setiap instansi dan lembaga di Aceh, agar memiliki komitmen bersama dalam menghasilkan minimal 2 inovasi setiap tahunnya. “Mari kita bersama-sama berusaha untuk mewujudkan komitmen tersebut demi mendukung kemajuan pembangunan Aceh yang kita cintai ini,” pungkasnya.[adpim Aceh]