Nukilan.id – Menteri Sosial Tri Rismaharini (kiri) menyerahkan kebutuhan para pengungsi korban banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, Rabu (9/11/2022).(ANTARA/HO-Kemensos)
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyerahkan bantuan serta kebutuhan senilai Rp1,9 miliar untuk pengungsi korban banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Rabu (9/11/2022) lalu.
Dalam keterangan diterima di Jakarta, Kamis, bantuan yang diserahkan Mensos Risma diterima langsung Bupati Aceh Tamiang Mursil senilai total Rp1.926.045.466 yang terdiri atas bantuan tanggap darurat senilai Rp1.576.045.466 dan bantuan bahan natura di dapur umum senilai Rp350.000.000.
Di tenda serbaguna Kemensos, Rabu (9/11), Mensos Risma menyerahkan bantuan paket makanan dan mainan anak, serta menyerahkan santunan kepada dua ahli waris korban meninggal dunia akibat banjir.
Mensos juga menyempatkan berbelanja sendiri ke Pasar Kualasimpang untuk memenuhi kebutuhan penyintas banjir yang sedang mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) Tamiang.
Hal ini dilakukan setelah mendengarkan pengakuan personel Tagana di dapur umum bahwa mereka kekurangan alat masak dan keperluan dapur untuk membuat 1.500 porsi nasi bungkus setiap hari, sedangkan pengungsi sangat banyak.
Personel Tagana mengaku hanya memiliki kuali ukuran kecil dan dua kompor sehingga memasak makanan harus beberapa kali.
“Di mana ada yang jual (peralatan masak) di sini? Biar saya beli sendiri,” kata Mensos Risma spontan.
Saat itu pula, Mensos bergerak ke Pasar Kualasimpang, pasar terdekat dari lokasi pengungsian GOR Tamiang.
Blusukan ke pasar, Mensos masuk ke satu toko kelontong dan berhasil mendapatkan seperangkat alat masak dan keperluan dapur, seperti beberapa buah wajan penggorengan dan kuali, sutil, tampah, serta baskom berukuran besar untuk diserahkan kepada Tagana.
Sebelumnya, beberapa wilayah di Kabupaten Aceh Tamiang diterjang banjir pada Selasa, 1 November 2022. Hujan tanpa henti mengakibatkan debit sungai meluap dan menjebol tanggul sehingga membanjiri beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang dengan ketinggian muka air mencapai 30 cm sampai dua meter.
Saat dikunjungi Mensos, Rabu (9/11), kondisi lingkungan sekitar di sepanjang jalan menuju lokasi posko pengungsian di Kantor Camat Bendahara juga masih digenangi air. Tinggi genangan air yang merendam beberapa rumah bervariasi.
Terdapat 321 titik pengungsian yang tersebar di beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang. Seluruhnya menjadi tempat hunian penyintas untuk sementara waktu, hingga banjir surut dan dinyatakan aman untuk kembali ke rumah.[antara]