Nukilan.id – Salah satu Penasehat Hukum yang tergabung dalam Solidaritas Advokat Aceh untuk Mahasiswa, Kasibun Daulay, SH mendorong Kepolisisan Daerah (Polda) Aceh untuk membuka secara terang-terangan akses nama penerima beasiswa tahun 2017.
“Terkait konten pemberitaan media bahwa Polda Aceh akan mengumumkan nama-nama mahasiswa penerima beasiswa yang tidak sesuai syarat, secara pribadi saya mendorong Polda untuk membuka saja akses nama-nama tersebut,” kata Kasibun Daulay dalam keterangannya kepada Nukilan, Senin (25/7/2022).
Menurutnya, ada nama-nama yang bukan mahasiswa juga ikut masuk dalam daftar penerima beasiswa tahun 2017, padahal mereka tidak layak menerimanya. Sehingga dirinya menilai dalam hal ini kemungkinan ada dorongan dari oknum Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) sebagai pemilik dana Pokir tersebut.
“Mahasiswa bodong inilah justru kita dorong Penyidik untuk transfaran siapa nama-nama orang yang dimasukkan dalam daftar aspirasi Pokir DPRA. Dan kita sangat mendorong Polda Aceh untuk mengungkapkan nama-nama oknum yang bermain jangan sampai yang menjalankan si A kenak si B,” ujar Kasibun.
Jangan sampai, kata dia, mahasiswa yang memang layak menerima beasiswa malah dijadikan tersangka, tetapi justru mahasiswa bodong dan para korlapnya belum ditetapkan sebagai tersangka sampai sekarang.
“Kemarin kurang lebih ada 20 orang mahasiswa yang melaporkan ke posko kita, para mahasiswa ini layak menerima beasiswa tetapi mereka justru disuruh kembalikan, dan ini kita tentang karena mereka memang layak menerima beasiswa tersebut,” sebut Kasibun.
Ia menegaskan, pihaknya tidak sepakat terkait administratif seperti beasiswa yang tidak mampu tetapi mendapatkan beasiswa berprestasi atau sebaliknya. Hal seperti inilah kami tidak sepakat untuk dijadikan bukti penyelidikan bahkah dijadikan tersangka.
“Karena itu, kita berharap Polda Aceh transfaran atas nama-nama oknum DPRA yang bermain dalam kasus ini, dari pokir siapa saja yang ikut dalam kasus ini bahkan kemana saja dana beasiswa ini mengalir,” pungkas Kasibun.
Reporter: Hadiansyah
