Thursday, July 4, 2024

Venue PON XXI Aceh-Sumut Belum Rampung, Usulan Penundaan Menguat

NUKILAN.id | Banda Aceh – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara (Sumut) tinggal dua bulan lagi digelar. Namun, hingga kini sebagian besar venue pertandingan belum rampung pembangunannya, menimbulkan kekhawatiran berbagai pihak yang mengusulkan agar PON XXI diundur.

“Ini seperti buah simalakama. Jika tetap dijalankan, pelaksanaannya akan ala kadarnya dan tentu berdampak pada keselamatan serta kenyamanan atlet dalam bertanding,” ujar Ledia Hanifa Amalia, anggota Komisi X DPR RI.

Menurut Ledia Hanifa, Komisi X DPR RI sudah membahas mengenai lambatnya persiapan PON XXI Aceh-Sumut, termasuk belum rampungnya mayoritas venue. Dari pembahasan tersebut muncul rekomendasi untuk menunda jadwal pelaksanaan PON XXI 2024 yang direncanakan digelar pada 8-20 September mendatang.

“Di internal Komisi X sudah dibahas tentang ini. Ada usulan untuk diundur. Sebab, beberapa waktu lalu kami melakukan peninjauan di Sumut dan ternyata banyak venue yang belum selesai,” ujar legislator dari PKS tersebut.

Saran untuk menunda pelaksanaan PON XXI juga datang dari tokoh sepak bola nasional, I Gede Widiade. Mantan bos Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya itu menilai bahwa seharusnya venue sudah bisa digunakan saat ini.

“Idealnya tiga bulan sebelum PON XXI digelar, harus ada tes event dan tes venue. Paling lambat satu bulan sebelumnya. Namun, kenyataannya banyak venue yang belum rampung,” kata Gede.

Dikutip dari laman KONI, mayoritas venue memang belum rampung. Khusus di Aceh, pekerjaan renovasi dan pembangunan kembali venue PON XXI di Kota Banda Aceh yang terdiri dari 12 venue, yang dikerjakan Kementerian PUPR, rata-rata progresnya berada di angka 55-60 persen.

Bahkan, beberapa venue pengerjaannya masih di bawah 50 persen, seperti Stadion H. Dimurthala (progres 49,31%), Lapangan Tenis Jasdam (progres 44,94%), dan Lapangan Tenis Polda (progres 36,49%).

Kondisi di Sumut pun tak jauh berbeda. Stadion Utama Sumut progres pembangunannya baru mencapai 53 persen. Padahal, PON XXI 2024 dijadwalkan 8-20 September 2024.

“Dalam dua bulan, akan sangat berat melihat kondisi saat ini bisa selesai pengerjaannya,” ujar Gede.

Gede, yang memiliki pengalaman luas dalam infrastruktur olahraga, menyatakan bahwa jika PON dipaksakan, banyak hal yang akan dikorbankan, termasuk anggaran dan keselamatan atlet. “Risiko bagi atlet cukup besar. Persiapan mereka bakal tidak terarah jika dipaksakan bertanding di venue yang belum siap,” papar Gede.

Editor: Akil Rahmatillah

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img