Wednesday, June 26, 2024

Update Gempa Bumi Larantuka NTT, Sudah 505 Kali Susulan hingga Hari Ini

Nukilan.id – Berdasarkan update perkembangan terkini gempa bumi di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga pagi ini, Kamis (16/12/2021) sudah mengalami gempa susulan sebanyak 505 kali.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Inforamasi Gempa bumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono M.Si.

“Hanya ada gempa susulan (aftershock) sebanyak 505 hingga pukul 09.00 WIB tadi pagi (di gempa bumi Larantuka, NTT),” kata Daryono Kamis (16/12/2021).
Berikut beberapa data yang ada terkait gempa bumi di Larantuka, NTT.

1.Pusat Lokasi Gempa

Seperti diketahui, gempa bumi tektonik bermagnitudo M 7.5 telah mengguncang wilayah Laut Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pukul 10.20 WIB, Selasa (14/12/2021).

Berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat itu menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter updater dengan magnitudo M 7,4.

2.Potensi Tsunami Diakhiri

BMKG pun mengeluarkan peringatan dini potensi tsunami yang bisa terjadi di sejumlah wilayah terdekat akibat gempa di Laut Flores, Larantuka, Nusa Tenggara Timur tersebut.

Namun, peringatan dini tsunami akibat gempa bumi tektonik M 7.5 yang mengguncang Laut Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah diakhiri.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan, diakhirinya peringatan dini tsunami ini sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

“Ini karena sudah dua jam sejak peringatan dini dikeluarkan, dengan melihat update situasi terbaru, maka peringatan dini tsunami akibat gempa bumi di Laut Flores, NTT kami akhiri,” kata Dwikorita dalam konferensi pers BMKG, Selasa (14/12/2021).

Seperti diketahui, gempa bumi tektonik dengan magnitudo M 7.5 yang mengguncang wilayah Laut Flores tersebut telah terjadi pada pukul 10.20 WIB atau 11.20 Wita.

Sehingga, pada pukul 12.27 WIB atau 13.27 Wita peringatan dini tsunami ini resmi diakhiri.

Saat itu, potensi tsunami dengan tingkat ancaman waspada terjadi di Flores Timur bagian Utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara dan Pulau Lembata.

Hasil monitoring Tide Gauge menunjukkan adanya kenaikan muka air laut setinggi 7 cm di Stasiun Tide Gauge Reo dan Marapokot, Nusa Tenggara Timur.

3.Jenis dan Mekanisme Gempa Bumi

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno MSi mengatakan, dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktifitas sesar aktif di Laut Flores.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike slip),” kata Bambang.

4.Dampak Guncangan Gempa

Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Benteng Selayar dengan intensitas IV-V MMI, di mana kondisi getarannya dirasakan hampir semua penduduk, dan orang banyak terbangun.

Sementara, masyarakat di Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, Adonara, Lembata dan Ende merasakan getaran akibat guncangan gempa bumi ini dengan kekuatan berskala intensitas II-IV MMI, di mana bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Sedangkan, guncangan yang dirasakan di Tambolaka, Waikabubak, Waingapu masuk kategori intensitas III MMI, di mana getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu. “Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut,” ujarnya.

5.Saran Keselamatan BMKG

Dengan kondisi ini, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Upayakan agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Serta, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.

“Bagi masyarakat di wilayah utara pantai di Flores Timur Bagian Utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara dan Pulau Lembata direkomendasikan dapat kembali ke tempat masing-masing karena peringatan dini tsunami telah diakhiri,” kata Bambang dalam keterangan tertulisnya Kamis (16/12/2021).[Kompas.com]

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img