NUKILAN.id | Banda Aceh – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Aceh menggelar kampanye akbar “Stop Boros Pangan” untuk memperingati Hari Pangan Sedunia. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu (20/10/2024) di arena car free day, Simpang Lima, Banda Aceh, dengan melibatkan ribuan masyarakat yang antusias mengikuti acara.
Dipimpin oleh Pj. Ketua TP-PKK Aceh, Ny. Hj. Safriati Safrizal, S.Si, M.Si, kampanye ini mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam mengonsumsi pangan. Pesan utama yang disampaikan adalah pentingnya mengelola konsumsi makanan dengan cermat, yakni hanya makan sesuai kebutuhan agar tidak terjadi pemborosan pangan yang dapat berdampak buruk bagi lingkungan.
“Habiskan makanan yang kita siapkan. Stop boros pangan. Pesan sesuai kebutuhan, sesuai isi kantong perutmu,” ujar Hj. Safriati saat menyampaikan imbauannya kepada masyarakat.
Selain menyampaikan pesan tentang konsumsi pangan, Ny. Safriati bersama tim Rumoh Pangan Aceh juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah untuk menanam tanaman pangan. Langkah ini dinilai penting sebagai upaya menjaga ketahanan pangan lokal, terutama di tengah cuaca ekstrem akibat perubahan iklim.
“Mari kita bersama-sama menyelamatkan bumi. Cuaca ekstrem menuntut kita lebih bijak dalam menjaga kebutuhan pangan,” kata Safriati.
Kegiatan ini juga dimeriahkan oleh senam jantung sehat yang diikuti oleh seribuan peserta sebagai bagian dari Meuseraya Festival, sebuah acara yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Di lokasi yang sama, puluhan stand Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) turut meramaikan kegiatan dengan memamerkan berbagai produk lokal.
Anggota TP-PKK Aceh bersama tim Rumoh Pangan Aceh juga berkeliling di area car free day untuk menyosialisasikan pentingnya pola konsumsi yang lebih berkelanjutan kepada para pengunjung. Pesan ini sangat relevan dengan tema Hari Pangan Sedunia yang berfokus pada pengelolaan pangan dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
Dengan kampanye ini, diharapkan masyarakat Aceh lebih sadar akan pentingnya menghindari pemborosan pangan, serta mulai mempraktikkan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.
Editor: Akil
