Tips Menjaga Kesehatan Mental dan Emosional di Bulan Ramadan

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Menjalankan ibadah puasa selama Ramadan tidak hanya menghadirkan tantangan fisik, tetapi juga emosional. Kurangnya asupan makanan dan cairan sepanjang hari dapat memengaruhi suasana hati, membuat seseorang lebih mudah tersulut emosi. Banyak orang cenderung lebih fokus pada aspek fisik dari puasa, padahal kesejahteraan mental dan emosional juga perlu diperhatikan agar ibadah tetap berjalan dengan khusyuk.

Untuk memahami strategi menjaga kesehatan mental selama berpuasa, Nukilan.id menghubungi Psikolog Klinis, Tengku Sheila Noor Faraza. Ia menekankan pentingnya mengatur pola aktivitas agar tubuh dan pikiran tetap seimbang. Menurutnya, kelelahan fisik dapat memicu stres dan ketidakstabilan emosi, sehingga menjaga keseimbangan antara aktivitas dan istirahat sangat penting selama Ramadan.

“Pertama tentu di sela-sela beraktivitas tetap perlu adanya waktu istirahat agar tidak merasa lelah,” katanya pada Selasa (4/3/2025).

Selain itu, Tengku Sheila juga mengingatkan agar seseorang lebih selektif dalam memilih lingkungan selama menjalani ibadah puasa. Dengan menghindari situasi atau lingkungan yang penuh tekanan, seseorang dapat lebih fokus pada ibadah dan menjaga ketenangan batin.

“Kemudian perbanyak waktu ibadah dan menjaga diri dari lingkungan yang dapat mengganggu ibadah,” tambahnya.

Selain saran dari psikolog, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa pola makan dan aktivitas fisik berperan penting dalam menjaga kesehatan mental selama puasa. Dilansir dari Harvard Medical School, konsumsi makanan bergizi saat sahur dan berbuka sangat berpengaruh terhadap keseimbangan emosional. Hindari makanan tinggi gula dan lemak yang dapat menyebabkan fluktuasi energi dan suasana hati.

Tak hanya itu, menjaga tubuh tetap aktif juga bisa menjadi solusi. Dikutip dari Mayo Clinic, olahraga ringan seperti jalan kaki atau yoga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan produksi endorfin, hormon yang membuat perasaan lebih baik.

Di sisi lain, praktik relaksasi juga disarankan sebagai cara mengelola stres saat berpuasa. Dilansir dari American Psychological Association, meditasi, pernapasan dalam, atau dzikir dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan.

Dengan menerapkan strategi ini, diharapkan umat Muslim dapat menjalani ibadah puasa dengan lebih tenang dan nyaman, tanpa harus merasa terbebani secara emosional maupun fisik. (xrq)

Reporter: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News