Tiongkok dan Rusia Tandatangani Kerjasama Bilateral Dalam Bidang Perdagangan

Share

Nukilan.id – Tiongkok dan Rusia resmi melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama bilateral dalam bidang perdagangan dan olahraga yang berlangsung di kota Beijing, China pada Kamis (25/5/2023).

Presiden Tiongkok Xi Jinping, mengatakan, ketika melakukan pertemuan, pejabat tertinggi Rusia yang hadir yakni sejak pasukan Moskow menginvasi Ukraina tahun lalu. Kemudian, dalam kunjungannya dilakukan setelah Rusia dan Tiongkok bereaksi keras terhadap deklarasi akhir pekan negara G7 yang melibatkan kedua negara itu dalam berbagai masalah termasuk Ukraina dan juga dengan perang di Ukraina di tahun kedua dan Rusia semakin merasakan beban sanksi Barat, Moskow bersandar pada Tiongkok untuk mendapatkan dukungan.

“Hari ini, hubungan antara Rusia dan Tiongkok berada pada tingkat tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Mishustin kepada Li setelah sambutan meriah di Beijing, Kamis (25/5/2023).

Menurutnya, perdagangan antar negara besar itu mencapai rekor USD190 miliar pada tahun lalu dari catatan data bea cukai Tiongkok.

“Mereka dicirikan dengan saling menghormati kepentingan satu sama lain, keinginan untuk bersama-sama menjawab tantangan, yang terkait dengan meningkatnya turbulensi di arena internasional dan pola tekanan sensasional dari kolektif Barat,” ucapnya.

Presiden Tiongkok juga memberikann respon positif dengan memuji kemitraan kerja sama strategis yang komprehensif antara Tiongkok dan Rusia di era baru.

Ia mencatat bahwa perdagangan bilateral telah mencapai USD70 miliar sepanjang tahun ini, sebuah angka yang menandai peningkatan dari tahun ke tahun lebih dari 40 persen.

“Skala investasi antara kedua negara juga terus meningkat. Proyek strategis skala besar terus berkembang,” ucap Li.

Lebih lanjut, setelah melakukan pertemuan, para pejabat negara menandatangani sejumlah perjanjian tentang kerja sama perdagangan jasa dan olahraga, serta paten dan ekspor millet Rusia ke Tiongkok.

Selanjutnya, Xi Jinping menjelaskan, nantinya akan ada ekspor impor dari kedua negara. Kemudian, pada kegiatan tersebut dirinya didampingi oleh pejabat tinggi Tiongkok dan beberap pejabat neegara rusia termasuk Wakil Perdana Menteri Alexander Novak, yang menangani kebijakan energi.

“Pelanggan utama Rusia adalah tiongkok tahun lalu dalam hal energi utama Rusia karena ekspor gas Moskow anjlok karena serangkaian sanksi Barat atas perang di Ukraina,” tutupnya. [BBC]

Baca Juga: Diskominsa Aceh dan Jawa Barat Jalin Kerjasama Guna Tingkatkan Layanan Publik

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News