Sunday, May 5, 2024

Rusak Parah, Jalan Lintas Medan-Banda Aceh Ditanami Pohon Pisang di Aceh Tamiang

Nukilan.id – Puluhan Warga Desa Semadam, Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang menanam pohon pisang tepat diatas jalan lintas nasional Medan-Banda Aceh pada Rabu (18/8/2021).

Penanaman pohon pisang tersebut disebabkan oleh jalan yang rusak parah dan berlubang, sehingga membahayakan pengguna jalan, terutama pengguna sepeda motor.

Reaksi warga menanam pohon pisang sangat beralasan, pasalnya dalam kurun waktu satu bulan terakhir sudah sering terjadi kecelakaan, dan korbannya para pengguna sepeda motor, karena terperosok kedalam lobang.

Selain itu, Penamanam pohon pisang ini juga sebagai bentuk protes warga Kebun Tiga, Desa Semadam kepada Pemerintah Aceh khususnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang atas jalan yang rusak namun tak kunjung diperbaiki.

Agusnar, seorang warga Kecamatan Kejuruan Muda mengatakan, rusaknya jalan lintas nasional tersebut sudah sangat lama terjadi. Dan sepertinya memang sengaja dibiarkan. Sehingga rawan dengan terjadinya kecelakaan lalulintas (Lakalantas).

“Jalan yang rusak itu mulai dari Langkat Tamiang yang merupakan perbatasan Provinsi Sumatera Utara dengan Provinsi Aceh. Bahkan yang kondisi kerusakannya paling berat adalah disekitar kawasan Simpang Desa Karang Jadi hingga mendekati Simpang Semadam,” jelasnya.

Agusnar menceritakan, saat dirinya dan seorang rekannya yang bernama Dedek Safwan Anwar melintasi jalan yang kondisinya sangat memprihatinkan tersebut. Seketika itu juga kedua orang ini malakukan aksi tanam pohon pisang bersama sejumlah warga sekitar jalan yang rusak berat tersebut.

Dia menduga, kalau aksi yang dilakukan warga merupakan bentuk dan wujud dari rasa kekecewaan rakyat terhadap pemangku kebijakan, dalam hal ini Pemerintah dari tingkat Kabupaten, Provinsi dan Pemerintah Pusat yang telah membiarkan jalan nasional dengan kondisi yang sangat parah.

“Wajar saja mereka beraksi seperti itu, karena gak ada terlihat yang melakukan pelanggaran hukum atau aturan,” ungkap Agusnar.

Menurutnya, yang dilakukan beberapa warga dengan menanam pohon pisang dilubang aspal itu juga baik, karena sebagai tanda bahwa ada lubang yang mengangah di tengah jalan.

“Saat dilakukan tanam batang pisang itu memang sedang dalam keadaan hujan pada pertengahan hari, Selasa, 17 Agustus 2021 siang, jadi lubang-lubang diaspal itu dipenuhi air. Dengan adanya pohon pisang, maka para pengguna jasa jalan bisa mengetahui kalau didepannya ada lubang yang mengangah,” ujar Agus.

Oleh karena itu, Agusnar berharap, agar pemerintah maupun pemangku kepentingan dapat segera memperbaiki jalan aspal yang kondisinya sudah kupak kapik dan banyak ditemukan lubang besar yang mengangah sebelum korban lakalantas jatuh bergelimpangan dengan menelan korban jiwa. []

Reporter: Poris

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img