Tuesday, September 17, 2024
1

Riswati Bagikan Kiat Atasi Ketakutan Menikah di Kalangan Perempuan Muda

NUKILAN.id | Banda Aceh – Seperti yang diberitakan Nukilan.id sebelumnya, fenomena ketakutan menikah yang dikenal dengan istilah “Marriage Is Scary” tengah menjadi tren di kalangan muda, terutama perempuan. Istilah ini semakin populer di media sosial seperti TikTok, di mana banyak perempuan muda mengungkapkan ketakutan mereka terhadap pernikahan.

Melihat hal ini, Direktur Flower Aceh, Riswari, berbagi kiat-kiat yang dapat dilakukan untuk mengatasi ketakutan tersebut. Ia menekankan pentingnya pendekatan yang komprehensif dan menyeluruh dalam menghadapi ketakutan ini.

“Ketakutan menikah ini bisa jadi disebabkan oleh banyak faktor, seperti ketakutan akan tanggung jawab, kekhawatiran terhadap kehidupan setelah menikah, atau pengalaman buruk di masa lalu,” kata Riswari kepada Nukilan.id, Selasa (3/9/2024).

Riswari menggarisbawahi empat langkah penting yang bisa dilakukan untuk mengatasi ketakutan menikah. Pertama, membuka ruang komunikasi positif dengan pasangan, keluarga, dan orang terdekat. Menurutnya, komunikasi adalah kunci utama untuk memahami ketakutan yang ada dan bagaimana cara menghadapinya.

“Komunikasi yang baik dan terbuka dapat menjadi sarana untuk berbagi informasi dan mencari solusi bersama,” ujarnya.

Kedua, ia menyarankan untuk mempelajari isu-isu terkait pernikahan. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai apa itu pernikahan dan apa saja yang mungkin dihadapi, seseorang bisa lebih siap dan yakin dalam mengambil keputusan.

Ketiga, Riswari mendorong para muda-mudi untuk mengakses konseling di Puskesmas, Puspaga, atau layanan konseling lainnya.

“Layanan konseling bisa menjadi ruang aman bagi mereka yang ingin berbicara dan mendapatkan saran profesional mengenai ketakutan mereka,” katanya.

Langkah terakhir, memperkuat dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar. Ia menekankan bahwa dukungan dari orang-orang sekitar bisa memberikan rasa aman dan keyakinan bagi mereka yang merasa takut akan pernikahan.

“Dukungan dari keluarga sangat penting. Bisa juga dengan bergabung dalam komunitas atau kelompok dukungan untuk saling menguatkan,” jelasnya.

Fenomena “Marriage Is Scary” ini memang menjadi tren, namun Riswari optimis bahwa dengan pendekatan yang tepat, ketakutan ini bisa diatasi.

“Penting untuk memahami bahwa ketakutan itu wajar. Yang terpenting adalah bagaimana kita menghadapinya dengan cara yang positif dan konstruktif,” tutupnya. (XRQ)

Reporter: Akil Rahmatillah

spot_img
spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img