Sunday, May 19, 2024

Prof Apridar: Perdamaian Aceh, Keberanian dan Konsistensi Pemerintahan SBY

Nukilan.id – Perdamaian Aceh melalui Nota Kesepahaman Helsinki (2005) merupakan tonggak sejarah yang mengubah ‘image’ dunia terhadap Indonesia. Inilah kemudian yang menjadikan Aceh sebagai Laboratorium Perdamaian Dunia.

Hal itu disampaikan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe, Prof. Dr. H. Apridar, SE. MSi dalam keterangannya kepada Nukilan.id, Minggu (15/8/2021).

Menurutnya, proses perdamaian yang terjadi di Aceh, tidak terlepas dari keberanian pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam menyikapi peluang yang muncul pasca tsunami di Aceh pada tahun 2004 silam.

“Sebagai Panglima Tertinggi TNI, Presiden SBY dengan teguh dan konsisten mengedepankan pendekatan kemanusiaan. Beliau berani meninggalkan pendekatan keamanan dalam melihat serta menyelesaikan konflik bersenjata di Aceh,” ungkap Prof Apridar.

Lanjutnya, solusi damai memang cara yang paling tepat dalam menyelesaikan masalah Aceh. Pendekatan keamanan yang cenderung represif harus ditinggalkan, karena selalu gagal menyelesaikan konflik yang sudah berlangsung lebih dari tiga dekade. Bahkan pendekatan represif lah yang sejatinya selalu menimbulkan masalah baru di Aceh.

“Sikap dan cara pandang beliau ini yang mempermudah proses perdamaian di Aceh, meskipun Presiden SBY merupakan Jenderal TNI Purnawirawan. Tak dapat kita bayangkan jika pada saat itu kita tidak dipimpin oleh kepala negara yang humanis, Presiden yang mengedepankan diplomasi dan cara-cara damai. Beliau adalah contoh nyata keselarasan antara perkataan dan perbuatan,” ujar Prof Apridar yang juga Rektor Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UIKI) itu.

Oleh karenanya, kata Prof Apridar, tugas kita saat ini untuk melanjutkan estafet, menjaga dan merawat dan mengisi perdamaian dengan pembangunan dan kontribusi nyata. Ingat, perdamaian ini diraih dengan susah payah, jadi janganlah disia-siakan.

Selain itu, Prof Apridar juga mengungkapkan bahwa, perdamaian Aceh merupakan anugerah Allah SWT, melalui tangan Presiden ke-6 Republik Indonesia, Bapak Perdamaian Dunia, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan jajaran pemerintahannya.

“Terima kasih Pak SBY,” demikian ucap Mantan Rektor Universitas Malikussaleh (Unimal), Lhokseumawe, periode 2010-2014 dan 2014-2018 itu. []

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe, Prof. Dr. H. Apridar, SE. MSi, (Foto: Dok. Ist)
spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img