Nukilan.id – PT PLN (Persero) berhasil menyalurkan tegangan perdana Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) dan jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kilo Volt (kV) di Bandung Selatan. Beroperasinya proyek senilai Rp 262 miliar tersebut akan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan 500kV yang menjadi tulang punggung kelistrikan di Pulau Jawa.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (UIP JBT), Octavianus Duha berharap beroperasinya dua proyek strategis nasional (PSN) ini dapat semakin meningkatkan keandalan pasokan listrik bagi industri dan masyarakat pada sistem Jawa-Bali.
Pelanggan pun dapat lebih tenang sebab ketika ada gangguan atau kegiatan pemeliharaan instalasi listrik, suplai listrik ke pelanggan bisa tetap terjaga keandalannya.
Dengan kualitas penyaluran kelistrikan yang lebih andal, PLN juga berharap dapat memacu pertumbuhan ekonomi di tengah situasi pandemi Covid-19.
“ Alhamdulillah 1 proyek transmisi dan 1 proyek gardu induk telah berhasil kami selesaikan dengan melibatkan lebih dari 500 tenaga kerja lokal. Keberhasilan pengoperasian kedua infrastruktur ketenagalistrikan ini akan meningkatkan keandalan backbone sistem kelistrikan 500 kV Jawa-Bali dengan menginterkoneksi backbone jalur selatan Jawa dengan backbone jalur utara Jawa,” kata Octavianus.
PLN menandai selesainya proyek dengan memberikan tegangan perdana (energize) Extension 2 Line Bay Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kilo Volt (kV) Bandung Selatan, dan jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV Bandung Selatan Incomer sepanjang 17,96 kilometer sirkit (kms).
SUTET 500 kV Bandung Selatan Incomer sirkit 1 dan 2 terdiri dari 24 tower, yang melintasi 2 kecamatan di Kabupaten Bandung Selatan, yaitu Kecamatan Banjaran dan Kecamatan Cimaung. Sebanyak 20 Tower memotong SUTET 500 kV Tasik – Depok Sirkit 2, serta 4 Tower untuk relokasi SUTET 500 kV Bandung Selatan – Saguling. Proyek dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 75,54 persen ini telah berhasil energize pada hari Senin (13/9).
Di sisi lain, GITET 500 kV Bandung Selatan diameter #1 arah Tasik juga telah berhasil energize pada pukul 08.17 WIB dan GITET 500 kV diameter #6 Arah Depok tercatat mulai bertegangan pada pukul 09.42 WIB.
Dalam proses pembangunan kedua PSN ini, Octavianus menyebutkan, tidak sedikit tantangan yang harus diselesaikan oleh PLN. Mulai dari bekerja pada kondisi pandemi Covid-19, hingga proses pemadaman untuk memotong Jalur SUTET 500 kV Tasik – Depok yang merupakan bagian dari tulang punggung 500 kV sisi selatan Jawa.
“Memang dibutuhkan proses pemadaman yang tidak boleh terlalu lama dan dalam hal ini kolaborasi, sinergi, dukungan yang baik dari berbagai pihak sangatlah dibutuhkan agar tidak mengganggu keandalan sistem kelistrikan Jawa Bali yang sudah berjalan,” ujar Octavianus.
Sementara itu, pengerjaan proyek pada kondisi pandemi Covid-19 tentunya harus memastikan adanya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), disertai protokol kesehatan untuk menjamin keamanan dan keselamatan para pekerja.
PLN berharap proyek ini dapat semakin meningkatkan keandalan tegangan sistem kelistrikan Jawa sehingga dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat serta mendukung program pemerintah terkait pengembangan investasi. []