Saturday, April 27, 2024

Peringati Word Wildlife Day, HAkA Kampanyekan Pelestarian Satwa Liar di Aceh

Nukilan.id – Yayasan Hutan, Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA) bersama seniman Aceh melakukan kampanye kreatif untuk menyuarakan pelestarian satwa liar dan maraknya perdagangan ilegal satwa liar di Aceh, pada Jum’at (4/3/2022) pagi.

Kampanye yang berlangsung di Bustanussalatin, Banda Aceh ini dalam rangka memperingati World Wildlife Day (Hari Satwa Liar Sedunia) yang jatuh tanggal 3 Maret setiap tahunnya.

Dalam kampanye itu, HAkA memperagakan dengan menggunakan Maskot Badak yang diikat dengan rantai dan ditarik seseorang. Hal ini diperagakan sebagai bentuk kekesalan HAkA terhadap maraknya perdagangan ilegal satwa liar di Aceh, dan ini juga “Sebagai simbol, bagaimana manusia memperlakukan satwa liar secara tidak manusiawi”.

Koordinator Lapangan HAkA, M. Safrizal menyampaikan, bahwa kondisi satwa liar di Aceh saat ini sedang tidak baik-baik saja dan pihaknya sangat menyayangkan maraknya perdagangan ilegal satwa liar di Aceh.

“Kalau itu terus terjadi, maka prediksi kita untuk 50-70 tahun kedepan akan terjadi kepunahan massal satwa liar di Aceh. Sehingga generasi muda Aceh tidak bisa lagi melihat bentuk asli dari satwa liar tersebut,” ungkap Safrizal dalam keterangannya kepada Nukilan.

HAkA tidak ingin hal ini terjadi. Oleh karena itu, Safrizal berharap kepada Aparat Penegak Hukum (APH) agar segera menindak tegas bagi siapapun yang melakukan perdagangan ilegal satwa liar di Aceh.

“Ini harus segera ditindaklanjuti terlepas dari siapa dan apa jabatannya,” harap Safrizal.

Terakhir, HAkA menghimbau kepada seluruh masyarakat Aceh agar tetap menjaga alam dan satwa liar dilindungi, karena hal ini sangat penting dijaga demi keberlangsungan ekosistem yang ada di Aceh.

Pantauan Nukilan dilokasi, HAkA turut membagikan beberapa bibit sirsak, bibit durian, bibit mangga, dan bibit jambu kepada masyarakat yang melintasi jalan di sekitar lokasi usai melakukan kampanye tersebut.

HAkA membagikan beberapa bibit sirsak, bibit durian, bibit mangga, dan bibit jambu kepada masyarakat yang melintasi jalan di sekitar lokasi. (Foto: Nukilan/Reji)

Reporter: Reji

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img