NUKILAN.id | Banda Aceh – Dalam rangka memperingati Hari Bumi, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Aceh menggelar aksi dan Ikrar Orang Muda Aceh bertajuk “Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita” di Tugu Simpang Lima Kota Banda Aceh pada hari Rabu (24/4/2024).
Aksi ini menuntut pemulihan Bumi Aceh yang tengah menghadapi krisis iklim dan bencana ekologis akibat eksploitasi berlebihan sumber daya alam oleh industri ekstraktif yang didorong oleh kapitalisme tak terkendali.
“Kita melihat laut yang penuh sampah, perubahan bentang alam yang dramatis, kenaikan suhu global, permukaan laut yang naik, kebakaran hutan dan lahan, abrasi pantai, pendangkalan sungai, ancaman kelaparan, konflik satwa, dan kerusakan lingkungan lainnya,” ujar Koordinator Lapangan, Arhami, dalam orasinya.
Para pemuda Aceh juga mengkritik kebijakan dan sistem pemerintah yang dinilai berpihak pada oligarki dan merugikan rakyat serta lingkungan. Mereka menyoroti UU IKN, UU Cipta Kerja, KEPMEN ESDM No 86, dan produk hukum lainnya yang dinilai hanya menguntungkan segelintir orang.
“Pemerintah mengabaikan kepentingan ekologi, pembangunan yang tidak partisipatif, rakus ruang, tidak berkelanjutan, dan merugikan ekonomi kerakyatan,” tegas Arhami.
Oleh karena itu, para pemuda Aceh menuntut keadilan ekologi dengan menegakkan hukum terhadap pelaku perusak bumi sesuai dengan tingkat kehancuran dan dampak terhadap ekosistem.
“Kita harus bersatu untuk menjaga alam, karena alam juga akan menjaga kita,” seru Arhami di akhir orasinya.
Reporter: Rezi
