Wednesday, April 24, 2024

Objek Wisata Pulau Sabang Dipadati Pengunjung Selama Libur Lebaran

Nukilan.id – Arus penyeberangan dari Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh ke Balohan, Kota Sabang, Provinsi Aceh padat dan membludak.

Ribuan wisatawan lokal Aceh dan dari berbagai provinsi di Sumatra hingga Pulau Jawa ramai-ramai mengunjungi banyak lokasi wisata bahari di Pulau Weh, Sabang yang dikenal sebagai titik Nol Indonesia.

Karena itu, sejak hari pertama, kesibukan layanan kapal penyeberangan setempat sangat sibuk mengangkut penumpang. Para pengunjung pun harus rela antre berjam-jam membeli tiket dan saat menaiki kapal.

Apalagi, mereka yang berlibur bersama keluarga dan membawa mobil pribadi. Tentu harus datang lebih awal.

Sesuai data yang diperoleh Media Indonesia, pada Rabu (4/5) dan Kamis (5/5), ribuan calon penumpang rela antrean untuk memdapati tiket kapal. Dalam sehari saja sekitar 1.200 orang menyeberang dengan tujuan pulau paling barat Indonesia tersebut.

Sebagian para wisatawan itu datang dari Sumatra Utara, Padang, Riau, Palembang, Lampung, dan Jakarta ingin menikmati keindahan alami bahari di ujung barat Indonesia tersebut.

Obyek wisata di Sabang antara lain adalah lokasi tugu nol kilometer Indonesia, Pantai Teluk Iboih, Pantai Gapang, dan Pelabuhan Internasional bebas Sabang.

“Ini mungkin  keinginan yang tergolong tertunda setelah dua tahun sepi karena covid-19. Bahkan ini mekebih tiga kali lipat dari jumlah pengunjung sebelum covid-19 melanda Indonesia,” kata petugas ASDP cabang Singkil Edi Saputra.

Untuk memenuhi kebutuhan pengunjung, ASDP harus menambah trip penyeberangan kapal Ferry. Begitu juga dengan kapal cepat Expres Bahari.

Tiga kapal ferry yang biasanya melayani Ulee Lheue, Banda Aceh-Balohan, Sabang sebanyak empat trip, kini bertambah hingga tujuh trip penyeberangan.

Sedangkan kapal cepat yang memiliki muatan 200 penumpang melayani hingga enam trip. Padahal biasanya hanya tiga trip pelayaran.

“Alhamdulilah ini menjadi awal kebangkitan ekonomi setelah covid-19 yang melanda Sabang sampai Merauke. Semua kita patut bersyukur dan jangan salah memanfaatkan rahmat Allah,” tutur Muhammad Haiqal, mahasiswa Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. [Mediaindonesia]

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img