Krisis Air di Aceh Timur: Petani Terancam Gagal Panen

Share

NUKILAN.id | Idi Rayeuk – Petani di Gampong Tunong Bugeng, Kecamatan Darul Falah, Aceh Timur, tengah menghadapi krisis air dan kekeringan yang parah. Sawah-sawah tadah hujan mereka mengering, dan tanaman padi yang telah ditanam terancam gagal tumbuh jika hujan tak segera turun.

Selama ini, para petani hanya mengandalkan air hujan untuk mengairi sawah. Namun, harapan mereka sirna karena hujan belum juga turun. Usman, salah satu petani setempat, mengungkapkan kegelisahannya.

“Bulan lalu, hujan sempat turun, dan kami segera ke sawah untuk menggarap dan menabur bibit padi. Namun, saat bibit mulai tumbuh, sawah kembali mengering,” kata Usman, Rabu (19/6/2024).

Kondisi ini mengancam mata pencaharian masyarakat Gampong Tunong Bugeng yang bergantung pada bertani. Tanah yang kian mengering dan kekurangan air membuat mereka khawatir akan gagal panen. Para petani berharap Pemkab Aceh Timur mendengar keluhan mereka dan memberikan bantuan berupa sumur bor untuk memastikan pasokan air.

“Semoga segera turun hujan agar kami dapat melanjutkan bertani dengan lebih baik,” ucap Usman.

Di tempat lain, Ismail, warga Teupin Pukat, Kecamatan Nurussalam, juga mengungkapkan keluh kesahnya mengenai kekeringan yang melanda. Kekeringan ini terjadi setelah mereka membajak sawah tanpa ada hujan susulan.

“Biasanya kami ke sawah setahun sekali, namun kali ini karena kemarin hujan, para petani langsung ingin memulai musim tanam,” kata Ismail.

Namun, setelah mereka menanam, hujan tak kunjung turun dan musim kemarau tiba. “Sehingga terjadi kekeringan dan kami merugi,” ucapnya.

Ismail menambahkan, kekeringan ini juga disebabkan oleh belum tersedianya irigasi sayap kanan Langkahan yang hingga kini tidak sampai ke daerah mereka.

“Ini sudah lama digadang-gadangkan irigasi itu sampai ke Darul Falah. Namun sampai hari ini belum terealisasi,” paparnya.

Ia berharap pemerintah segera membangun irigasi sayap kanan hingga ke Idi Rayeuk, Aceh Timur. Dengan demikian, lahan pertanian yang selama ini mengandalkan tadah hujan bisa beralih menggunakan irigasi dan memungkinkan dua kali tanam dan panen dalam setahun.

Kekeringan yang melanda Gampong Tunong Bugeng dan sekitarnya menjadi tantangan berat bagi para petani. Ketergantungan pada air hujan membuat mereka rentan terhadap perubahan cuaca ekstrem. Pembangunan infrastruktur irigasi yang memadai menjadi harapan utama agar mereka dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan.

Para petani berharap agar Pemkab Aceh Timur segera turun tangan dan memberikan solusi nyata untuk mengatasi krisis ini. Bantuan berupa sumur bor dan pembangunan irigasi menjadi prioritas utama yang diharapkan dapat segera direalisasikan.

“Semoga pemerintah mendengar dan merespons keluhan kami,” kata Usman penuh harap.

Editor: Akil Rahmatillah

Read more

Local News