Tuesday, September 17, 2024
1

Kiat Sukses ala Ghaza, Mahasiswa ITB yang Berjaya di Clash of Champions

NUKILAN.id | Jakarta – Nama Zahran Rayssal Ghaza, mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Institut Teknologi Bandung (ITB), kini kian dikenal publik. Kiprahnya dalam ajang kompetisi adu kecerdasan, Clash of Champions (CoC) by Ruangguru, membuatnya menjadi inspirasi bagi banyak anak muda Indonesia.

Clash of Champions, yang pertama kali tayang pada Sabtu, 29 Juni 2024, mempertemukan mahasiswa-mahasiswa terbaik dari berbagai perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Ajang yang berakhir pada Sabtu, 17 Agustus 2024, ini menampilkan total 11 episode penuh tantangan dan ketegangan. Dalam kompetisi ini, Shakira Amirah, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), berhasil meraih gelar juara pertama.

Meski bukan sebagai pemenang utama, Ghaza menjadi salah satu sorotan karena prestasinya yang gemilang. Sebelum terpilih menjadi peserta CoC, Ghaza harus melewati serangkaian tes yang mencakup soal matematika, fisika, dan logika dasar.

“Saat itu, aku langsung dikontak oleh Kak Iman selaku Co-Founder dan COO of Ruangguru. Kemudian mengerjakan soal-soal seleksi dengan durasi singkat sampai beberapa hari kemudian aku dinyatakan lolos sebagai salah satu peserta CoC yang mewakili ITB,” ujar Ghaza seperti dikutip dari laman ITB, Minggu, 1 September 2024.

Ghaza sendiri bukanlah wajah baru dalam dunia kompetisi. Sebelum terjun ke CoC, ia telah mengukir berbagai prestasi di tingkat nasional dan internasional. Ia pernah menjadi delegasi dalam HPAIR HCONF 2023, sebuah acara bergengsi di Harvard University, Boston, Amerika Serikat. Ghaza juga aktif dalam berbagai kompetisi seperti Business Case Competition (BCC), Business Plan Competition (BCP), dan Project Competition.

Belajar dari Tantangan

Menghadapi peserta-peserta CoC dari berbagai perguruan tinggi dengan latar belakang akademik yang beragam tentu bukan hal mudah. Ghaza mengakui bahwa tekanan untuk mempertahankan nama baik ITB adalah tantangan terbesar baginya. “Tantangan terberat adalah pressure karena peserta lainnya yang tidak kalah hebat dan sama-sama membawa nama baik kampus,” tuturnya.

Namun, dengan strategi fokus dan manajemen waktu yang baik, Ghaza mampu melalui berbagai tantangan tersebut. Ia membagikan beberapa kiat suksesnya, antara lain berpartisipasi di banyak lomba untuk menggali potensi diri dan menemukan bakat, serta memperluas jaringan (networking) yang akan sangat berguna di masa depan.

Rencana Masa Depan

Setelah kompetisi CoC berakhir, Ghaza tidak lantas berhenti berkiprah. Saat ini, ia tengah sibuk dengan berbagai kegiatan, mulai dari internship, program beasiswa, hingga persiapan untuk program pertukaran pelajar ke Hungaria.

“Aku juga berencana memanfaatkan engagement media sosialku untuk kegiatan yang bermanfaat bagi sekitarku,” jelas Ghaza.

Dengan engagement yang meningkat tajam pasca mengikuti CoC, Ghaza berencana untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan, baik seputar perkuliahan maupun non-akademik, melalui media sosialnya.

“Aku ingin sharing-sharing anything tentang perkuliahan dan non-perkuliahan yang intinya bermanfaat bagi audience,” katanya.

Dalam pesan terakhirnya, Ghaza mengajak generasi muda untuk terus belajar dan berprestasi. “Ambil sisi positif dari acara Clash of Champions. Tetap semangat dalam meraih impian masing-masing,” pesan Ghaza.

Sebagai mahasiswa yang aktif dan berprestasi, Ghaza telah menunjukkan bahwa dengan fokus, strategi, dan semangat yang tinggi, mimpi besar dapat dicapai. Kisahnya adalah bukti nyata bahwa siapa saja bisa meraih prestasi gemilang jika mau berusaha.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img