Istri Gubernur Aceh Bagikan Paket Sahur di RSUDZA

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Aksi sosial Ny. Marlina Muzakir Manaf, istri Gubernur Aceh, menjadi perbincangan hangat di media sosial. Pada Minggu (16/3/2025), video yang diunggah di akun TikTok pribadinya memperlihatkan dirinya turun langsung ke lapangan membagikan makanan sahur kepada masyarakat yang membutuhkan di Kota Banda Aceh.

Amatan Nukilan.id, dalam video tersebut Marlina bersama tim menyusuri lorong-lorong Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, membagikan nasi kotak kepada keluarga pasien dan tenaga kesehatan yang tengah berjaga. Ditemani ajudan perempuan serta sejumlah petugas keamanan, ia mengawali perjalanannya tanpa seremoni resmi.

Langkahnya ringan, tetapi penuh empati. Dengan kedua tangannya, Marlina menenteng susunan nasi kotak dan menyerahkannya satu per satu kepada keluarga pasien yang berjaga di lorong rumah sakit. Raut wajah yang awalnya lelah perlahan berubah menjadi senyuman, seiring dengan hadirnya makanan sahur yang tidak mereka duga.

Tenaga kesehatan yang masih bertugas pun ikut menerima. Marlina tidak ingin mengganggu waktu istirahat siapa pun, ia hanya ingin berbagi. Para pengawalnya yang biasanya menjaga dari jauh, kali ini turut turun tangan membantu membagikan makanan dengan cekatan.

Dikutip dari Portalnusa.com, setelah semua penerima di RSUDZA mendapatkan bagian, Marlina melanjutkan perjalanannya. Mobil yang ditumpanginya bergerak menuju Jalan Pocut Baren, tempat tukang becak beristirahat menunggu rezeki di pagi hari. Dengan ramah, ia menyapa mereka sebelum menyerahkan makanan dan sembako.

“Pat tinggai, Bapak? Nyoe na kamoe ba bu sahur,” ujarnya sembari menanyakan tempat tinggal para tukang becak sebelum menyerahkan makanan.

Para penerima tampak terkejut. Dalam dinginnya pagi, tak ada yang menyangka sosok yang biasanya mereka lihat hanya di layar media kini berdiri di hadapan mereka. Setiap paket sahur berisi nasi dengan ayam goreng, daging rendang, dua ekor udang, sayur kuah, jeruk manis, dan air mineral. Tak hanya itu, dua kilogram minyak goreng, dua kilogram gula, satu kotak kurma, dan tiga botol sirup juga diberikan untuk membantu kebutuhan dapur mereka.

“Alhamdulillah, makasih banyak, Ibu. Pas sekali waktunya makan sahur,” ujar Tgk Irwadi, seorang tukang becak yang terlihat terharu. Ia mengaku setiap malamnya bekerja mengumpulkan barang bekas untuk dijual ke penampung.

Perjalanan Marlina berlanjut ke Pasar Peunayong, tempat pedagang kecil dan tukang becak lainnya masih berjibaku dengan waktu. Ia kembali turun dari mobil, menyapa, bertanya, mendengar cerita mereka, lalu menyerahkan makanan sahur. Di bawah cahaya lampu jalan yang redup, wajah-wajah lelah itu menyiratkan rasa syukur yang mendalam.

Menjelang pukul 05.00 WIB, Marlina masih terus membagikan makanan di berbagai titik. Ia melewati Bundaran Simpang Lima, Jembatan Pante Pirak, hingga Pasar Aceh. Pedagang kios yang baru saja menutup lapaknya pun kebagian paket sahur. Sesekali, ia menyetop becak dan pengendara roda dua yang kebetulan melintas untuk diberikan satu porsi sahur.

Langkahnya akhirnya terhenti di halaman Masjid Raya Baiturrahman. Dalam suasana dini hari yang sunyi, Marlina duduk di bawah menara utama masjid, membuka satu kotak nasi terakhir yang tersisa. “Alhamdulillah, semua sudah terbagi,” ucapnya pelan, sebelum mulai menyantap sahurnya sendiri bersama tim yang mendampinginya.

Pada malam itu, sebanyak 230 kotak nasi dan 200 paket sembako telah tersampaikan. Bukan sekadar makanan, tetapi juga penghangat hati bagi mereka yang menerimanya. Di sepertiga malam, Marlina kembali menegaskan bahwa berbagi tidak selalu harus megah—cukup dengan ketulusan, di waktu yang tepat, untuk orang-orang yang membutuhkan. (xrq)

Reporter: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News