Monday, May 6, 2024

Harga Tomat Bener Meriah Anjlok, Ini Penjelasan Disperindag Aceh

Nukilan.id – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh, Ir. Mohd. Tanwier, MM mengatakan bahwa, anjloknya harga tomat Bener Meriah disebabkan oleh kurangnya kualitas tomat tersebut, sehingga konsumen enggan membelinya.

“Saya pernah dengar kalau tomat di Bener Meriah itu lebih asam dan cepat busuk, sehingga pedagang enggan membelinya. Maka, cara mengatasi hal tersebut yaitu dengan rekayasa pertaniaan untuk mengubah kualitasnya. Karena berdagang itu harus kreatif. Jadi, buatlah sesuai yang orang suka, agar produknya laku,” kata Tanwier di Kantor Disperindag Aceh kepada Nukilan.id, Selasa (10/8/2021).

Selain itu, kata Tanwier, anjloknya harga tomat juga bisa disebabkan oleh waktu panen tomat yang bersamaan dengan daerah lain, sehingga pembeli lebih memilih tomat yang kualitasnya lebih baik.

“Jadi panen tomat jangan berbarengan. Kalau penennya tidak berbarengan, tomat itu pasti laku, karena itu kebutuhan” ujarnya.

Sebenarnya, kata dia, seluruh Aceh harga tomat masih standar, seperti di Kabupaten Pidie Jaya yang biasanya harga hanya Rp 8.000, kini harga tomat mencapai Rp 12.000 per kilogram. Padahal, kata dia, jarak antara kabupaten bener meriah dan pidie jaya sebenarnya tidak begitu jauh.

Sementara itu, terkait pembuatan pabrik saus. Tanwier mengatakan bahwa, jika ingin membuat pabrik saus di Bener Meriah, maka jumlah ladang tomat juga harus diperbanyak.

Menurutnya, mengatasi permasalahan ini hanya dengan home indutri saja sudah cukup. Hal itu dapat dilakukan oleh pemerintah setempat, LSM ataupun Masyarakat.

“Kalau ladangnya hanya sedikit, maka dengan home industri saja masalah itu selesai,” ujarnya.

Karena, kata Tanwier, apabila dibangun pabrik saus bahan bakunya tidak mencukupi, sehingga operasional pabrik tidak maksimal

“Jadi, kalau ingin buat pabrik, kita harus serius jangan sampai bahan bakunya nanti tidak siap, karena sepengetahuan saya dulu sudah pernah ada pabrik kecil di Bener Meriah, tapi akhirnya tutup juga,” pungkas Tanwier.

Salin itu, Tanwier juga menyampaikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bener Meriah harus segera menangani permasalahan masyarakatnya, jangan semua harus pemerintah Aceh yang turun tangan.

“Kalau semuanya harus dilakukan oleh pemerintah Aceh, jadi Pemkab Bener Meriah apa tugasnya,” tegas Tanwier.

Oleh karena itu, kata Tanwier, Pemkab Bener Meriah harus mencari solusi untuk menangani masalah petani tomat tersebut, termasuk memanfaatkan dana desa melalui Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) untuk mengatasinya.

“Seandainya memang perlu dibuat pelatihan kami siap membantu dan apabila terkendala masalah dana kami akan kirimkan dana yang dibutuhkan.” pungkasnya.[]

Reporter: Hadiansyah

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img