Founder AMI Sebut Belajar Daring Lebih Banyak Negatifnya

Share

Nukilan.id – Founder of Ayo Mengajar Indonesia (AMI), Adi Raharjo, S.Pd menyebutkan bahwa, kebijakan belajar secara daring tentu ada positif dan negatif, namun lebih banyak negatifnya.

“Positifnya belajar daring yaitu siswa bisa mendapatkan sumber belajar yang lebih banyak, karena komprehensif. Dan gurunya juga dituntut untuk meningkatkan soft skill dalam teknologinya, sehingga guru tetap bisa melakukan proses pembelajaran yang menarik meskipun daring,” kata Adi kepada Nukilan.id, Rabu (15/9/2021).

Sementara kalau sisi negatif dari belajar daring itu banyak, kata Adi, seperti learning loss, siswa kehilangan masa belajarnya, karena tidak melaksanakan pembelajaran jarak jauh khususnya siswa di daerah tetinggal, terdepan dan terluar (3T) di Indonesia.

“Mereka toolsnya saja tidak punya, seperti handphone dan akses internet, jadi tidak mungkin kalau harus belajar daring,” ungkapnya.

Kemudian, kata Adi, penurunan hasil belajarnya. Menurut survey dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bahwa, dengan adanya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) membuat hasil belajar siswa jadi menurun.

“Sebabnya ya jelas karena mereka tidak mendapat pembelajaran secara efektif,” ujarnya.

Lebih lanjut, menurut data Kemendikbud, belajar secara daring juga dapat meningkatnya kasus kekerasan dalam keluarga.

“Selama pandemi siswa juga banyak mengalami kekerasan di dalam rumahnya, dan itu juga faktornya banyak,” pungkasnya.

Reporter: Hadiansyah

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News