Nukilan.id – Dua dari 34 nelayan asal Idi, Aceh Timur, berhasil melarikan diri dari penangkapan otoritas keamanan Thailand. Sementara sisanya kini telah ditahan karena diduga melewati batas perairan negara setempat.
Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek, mengatakan keduanya melarikan pada saat dilakukan penangkapan menggunakan sampan mesin. Mereka adalah Faizal (17) dan Abdurrahman (20).
“Kebetulan dua orang tersebut lagi di atas sampan, untuk menahan ikan jangan keluar. Saat ini keduanya sudah di Kuala Idi, hari Minggu kemarin tiba,” ujar Miftach, Rabu (14/4/2021).
Miftach menjelaskan, Faizal dan Abdurrahman melarikan diri setelah KM. Rizki Laot disergap oleh pihak keamanan Thailand. Sementara sampan yang mereka naiki posisinya berjarak sekitar 30 meter dari Kapal.
“Mereka potong tali sampan yang sebelumnya terikat dengan KM. Rizki dan mereka melarikan diri. Lalu ketemu dengan kapal pukat dari PPS Kutaraja, dan keduanya tiba di PPS Kutaraja pada Sabtu (10/4/2021) pukul 05.00 WIB pagi, dan hari Minggu mereka pulang ke Idi,” katanya.
Baca juga: 34 Nelayan Aceh Timur Ditangkap Otoritas Thailand
Miftach menyebut 32 nelayan lainnya yang saat ini telah ditahan dipastikan dalam kondisi sehat. Mereka diamankan di perairan Andaman pada 9 April lalu sekitar pukul 06.00 waktu setempat.
“Sesuai laporan KRI Songkhla, WNI nelayan dalam keadaan sehat dan terus dipantau kesehatannya oleh otoritas setempat,”ujarnya.
Miftach menuturkan, saat ini KRI Songkhla telah mengantisipasi pelaksanaan pendampingan, bantuan logistik, dan kebutuhan dasar lainnya yang diperlukan bagi 32 nelayan. Mengingat saat ini sedang berlangsung libur panjang Tahun Baru Thailand dan masih berlakunya darurat Covid-19.
“Untuk proses pendampingan hukumnya belum ada informasi, tapi usahanya memang ke arah itu,” ungkap Miftach.
Sebelumnya 34 nelayan asal Aceh ditangkap pihak keamanan Thailand. Para nelayan itu diamankan karena diduga melewati batas perairan negara.
34 nelayan tersebut berasal dari wilayah Idi dan Aceh Timur. Mereka telah melaut sejak 10 hari yang lalu. Mereka melaut dengan menggunakan KM Rizky Laot berukuran 60 gross ton.[]