Wednesday, May 29, 2024

DPRA Tinjau Pusat Peternakan Kambing Aceh Utara

Nukilan.id – Anggota Komisi-III Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Mukhtar Daud, dalam kegiatan reses meninjau pusat peternakan kambing Kabupaten Aceh Utara, di Gampong Ceumpedak, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Selasa, (6/4/2021).

Politisi Partai Nanggror Aceh (PNA) lulusan Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala (USK) ini, siap mengalokasi anggaran dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui peternakan.

Mukhtar mengatakan, peternakan kambing dan domba telah dikembangkan sejak 2017, saat dirinya masih menjabat sebagai kepala desa di Gampong Ceumpedak.

“Awalnya, kita membantu warga 50 juta rupiah melalui dana desa,” jelasnya.

Sebagai Sarjana Kedokteran Hewan, Mukhtar juga telah mendukung kegiatan peternakan di Gampong Ceumpedak.

“Saat ini, peternak telah memiliki seratusan kambing. Bahkan selain kambing, warga juga telah mengembangkan ternak domba,” tambahnya.

Mukhtar mengatakan, setelah melihat langsung peternakan tersebut, dirinya optimis usaha peternakan ini akan mampu memberdayakan ekonomi masyarakat.

“Kebutuhan daging kambing tinggi di Aceh, sehingga peretnakan kambing sangat potensial,” ujarnya.

Selain untuk kebutuhan warung kari kambing, jenis hewan ini juga mudah dipasarkan pada musim haji. Yakni untuk kebutuhan hewan kurban. Selain itu, warga juga membutuhkan kambing untuk akikah.

Menurut pria yang akrab dipanggil MD ini, beternak kambing lebih mudah. Mulai dari perawatan hingga tingkat keberhasilannya juga tinggi.

Oleh karena itu, Mukhtar berharap masyarakat ikut mendukung program pemberdayaan ekonomi melalui peternakan kambing.

Selain itu, Kepala Dusun Teungoh, Gampong Cempeudak, Armia Yahya menyampaikan, kambing dari Gampongnya itu, selain di pasarkan di Kabupaten Aceh Utara, juga ada dipasarkan ke daerah lain. Seperti, Kota Banda Aceh, Kota Sabang, Kabupaten Aceh Tengah dan daerah lainnya.

“Pemasarannya, juga sampai ke Aceh Besar,” kata Armia.

Menurutnya, harga jual antara 2 juta rupiah sampai 2,5 juta rupiah per ekor. Sebagian bibit kambing dibeli di pasar hewan, harganya antara 1 juta rupiah sampai 1,5 juta rupiah per ekor.

“Setelah dipelihara selama tiga sampai empat bulan, kambing laku dijual Rp2 juta sampai Rp2,5 juta,” ujarnya.

Armia mengatakan, selama tiga bulan warga mengeluarkan biaya pakan jenis konsentrat rata-rata Rp150.000. Selain pakan konsentral, warga juga menggunakan hijauan untuk kebutuhan pakan ternak kambing dan domba.

“Selain membeli bibit di pasar hewan, mereka juga melakukan pembibitan kambing melalui perkawinan. Jenis kambing unggul dijadikan sebagai pejantan, agar bisa menghasilkan bibit yang berkualitas,” jelasnya.[]

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img