Friday, April 19, 2024

DPRA Dukung Pembelian Mobil Dinas untuk Pelayanan Pendidikan Aceh

Nukilan.id – Rencana pembelian mobil Dinas Pendidikan Aceh sebanyak 27 unit dikonfirmasi diadakan untuk pelayanan pendidikan se-Aceh. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan pelayanan pendidikan terutama di daerah pelosok yang memang memiliki medan jalan yang sulit dilalui oleh kendaraan yang tidak sesuai dengan daerah tersebut.

Kepala Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Tgk H Irawan Abdullah mengatakan, saat pihaknya melakukan roadshow atau kunjungan kerja ke daerah-daerah pelosok, terdapat beberapa Cabdin yang kendaraannya memang tidak tersedia.

“Harus kita luruskan, saat kita meminta konfirmasi dengan dinas terkait terhadap isu yang berkembang, itu mobil untuk seluruh Aceh. Malahan beberapa Double Cabin itu memang untuk Cabdin-cabdin yang memiliki medan jalan yang sangat susah untuk melaksanakan tugas,” ujar Tgk Irawan kepada Nukilan, Banda Aceh, Selasa (15/4/2022).

Tgk Irawan menegaskan, pengadaan mobil dinas pendidikan khususnya di daerah-daerah pelosok yang sebelumnya tidak memiliki kendaraan dinas yang layak, mampu menunjang evaluasi pendidikan untuk bisa bekerja secara lebih maksimal.

“Kalau dibilang penting sekali, mungkin banyak hal dalam bidang pendidikan yang penting. Tapi ini juga menjadi hal yang penting sehingga evaluasi pendidikan bisa dilakukan secara maksimal,” ungkapnya.

Di sisi lain, kata dia, adanya jenis mobil yang diperuntukkan untuk operasional Sekolah Luar Biasa (SLB) akan sangat membantu anak-anak berkebutuhan khusus ini untuk pergi ke sekolah maupun untuk mereka melakukan proses terapi.

“Karena terapi itu diminta untuk keliling, bukan hanya menunggu anak untuk mendapat giliran diterapi, sehingga dinas melihat perlu kendaraan operasional untuk anak-anak berkebutuhan khusus ini,” ujarnya.

Ketua Komisi VI DPRA ini juga mengatakan, perihal rencana pengadaan mobil dinas pendidikan ini telah melalui proses need assesment lapangan, akan tetapi proses ini tidak dikomunikasikan dengan baik.

“Sudah melalui proses. Cuma proses ini tidak dikomunikasikan dengan baik kepada stakeholder yang memerlukan. Awal juga kita tidak tahu ada kebutuhan seperti itu, setelah tahu kita kroscek, ternyata apa yang dibeli bukan mobil untuk kepala dinasnya,” pungkasnya. []

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img