Friday, September 20, 2024
1

Dosen USK Tingkatkan Kualitas Sayur Hidroponik dengan Teknologi Smart Farming

NUKILAN.id | Banda Aceh – Sebanyak tiga dosen Universitas Syiah Kuala (USK) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada peningkatan kualitas sayur hidroponik dan pengembangan teknologi smart farming di Ismulia Farm, Desa Miruk, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Kabupaten Aceh Besar. Kegiatan ini diinisiasi oleh Dr. Ir. Romano, MP selaku ketua pelaksana, bersama Prof. Dr. Nasaruddin, ST, M.Eng, dan Rika Husna, SP, M.Si.

Dr. Ir. Romano menjelaskan bahwa Ismulia Farm telah mengembangkan usaha hidroponik dengan menanam daun mint dan bayam Brazil. Namun, usaha ini menghadapi sejumlah kendala, seperti rendahnya hasil produksi dan kurangnya pengetahuan dalam pemasaran produk.

“Mereka hanya memasarkan produknya di tempat tertentu, seperti pasar Peunayong. Sulitnya menjangkau konsumen yang lebih luas berdampak pada penurunan penjualan dan pendapatan,” ungkap Romano.

Selain itu, Ismulia Farm juga menghadapi tantangan dalam aspek pengemasan produk. Produk yang dijual tidak dilengkapi dengan merek dan kemasan yang menarik, sehingga mengurangi daya tarik pembeli.

“Saat ini, kualitas produk dan daya tarik pembeli menurun karena kurangnya konsep pengemasan yang menarik,” tambah Romano.

Lebih lanjut, Romano menyebutkan bahwa mitra juga masih kurang paham mengenai budidaya sayuran yang benar, termasuk pola tanam dan penanganan hama. Pengelolaan usaha yang kurang baik, mulai dari administrasi pembukuan hingga manajemen mutu, turut menjadi kendala yang dihadapi.

Dalam rangka mengatasi permasalahan ini, tim dosen USK mengadakan serangkaian pelatihan dan penyuluhan. Pelatihan dimulai dengan budidaya tanaman secara benar, penanganan hama alami, produksi pupuk organik cair (POC), dan pestisida nabati dengan bahan-bahan lokal. Selain itu, pelatihan pembuatan kemasan produk juga dilakukan untuk meningkatkan penjualan dan keamanan produk.

Mitra Ismulia Farm juga difasilitasi dengan platform pemasaran digital berbasis Android untuk memudahkan proses pemasaran. Pelatihan penggunaan platform ini diberikan untuk membantu mitra dalam menjangkau konsumen yang lebih luas. Selain itu, penyuluhan mengenai manajemen usaha, administrasi, dan pembukuan yang benar juga menjadi bagian dari kegiatan ini.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Nasaruddin menambahkan bahwa peningkatan hasil produksi budidaya hidroponik dapat dilakukan melalui penggunaan teknologi smart farming.

“Smart farming adalah inovasi pertanian modern yang memanfaatkan Internet of Things (IoT) dan Android untuk memantau pertanian jarak jauh,” jelas Nasaruddin.

Menurutnya, sistem smart farming ini memungkinkan pengguna untuk memantau suhu, kelembaban udara, dan tingkat pH pada tanaman hidroponik dari jarak jauh melalui aplikasi Android.

“Selama ada internet, pengguna dapat memantau tanaman mereka bahkan ketika tidak berada di ladang,” tambahnya.

Juli Ismulia, pemilik Ismulia Farm, menyambut baik kegiatan ini. “Kami berharap pengetahuan yang disampaikan dapat dipraktikkan langsung oleh pekerja dan saya sendiri,” ujarnya.

Dengan adanya kegiatan pengabdian ini, diharapkan Ismulia Farm dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas sayur hidroponiknya, serta mampu menjangkau pasar yang lebih luas melalui teknologi smart farming.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img