NUKILAN.id | Banda Aceh – Penyelenggaraan Pemilu 2024 memberikan dampak positif terhadap peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Aceh pada triwulan I-2024. Kepala Bank Indonesia (BI) Aceh, Rony Widijarto, mengharapkan tren positif ini terus berlanjut meskipun pemilu telah selesai.
“Penyelenggaraan pemilu memang terbukti memiliki dampak ekonomi di Aceh. Walaupun demikian, dampak ekonomi yang dihasilkan diharapkan terus berlanjut walaupun penyelenggaraan pemilu telah selesai dilaksanakan,” ujar Rony dalam laporan perekonomian Aceh di Banda Aceh, Selasa (2/7/2024).
Laporan tersebut juga menjadi rekomendasi kebijakan bagi Pemerintah Provinsi Aceh untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Tanah Rencong di masa depan. Rony menjelaskan, Pemilu 2024 yang berlangsung pada 14 Februari diikuti oleh calon anggota legislatif dari 24 partai politik nasional dan enam partai politik lokal.
Setelah pemilu legislatif, Aceh akan melanjutkan pesta demokrasi dengan pilkada serentak pada 27 November 2024 untuk memilih kepala daerah di seluruh wilayah Indonesia. “Pergantian pemerintahan diharapkan dapat menjadi pemicu akselerasi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik lagi di tengah berbagai tantangan ekonomi yang saat ini dihadapi,” tambahnya.
Rony menjelaskan, pesta demokrasi yang digelar setiap lima tahun sekali ini berdampak besar terhadap perekonomian. Biaya penyelenggaraan pemilu yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau APBD, partai politik, serta calon legislatif dan eksekutif dapat mendorong kinerja konsumsi pemerintah dan konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT).
Pada triwulan I-2024, dampak penyelenggaraan pemilu menjadi pendorong utama meningkatnya pertumbuhan PDRB Aceh. Konsumsi pemerintah pada triwulan ini tumbuh sebesar 20,83 persen secara year-on-year (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencatat penurunan sebesar 8,74 persen yoy.
“Konsumsi LNPRT juga tumbuh sebesar 29,34 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 21,88 persen yoy,” ujarnya.
Selain itu, lapangan usaha jasa perusahaan tumbuh sebesar 2,79 persen yoy, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencatatkan pertumbuhan negatif sebesar 0,02 persen yoy. Sementara itu, lapangan usaha administrasi pemerintahan tumbuh sebesar 9,08 persen yoy, naik dari triwulan sebelumnya yang mencatatkan pertumbuhan negatif sebesar 0,39 persen yoy.
Rony juga menyoroti kinerja lapangan usaha transportasi yang tumbuh sebesar 10,65 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,27 persen yoy.
“Secara historis, konsumsi komponen pemerintah dan LNPRT menunjukkan peningkatan pada periode penyelenggaraan pemilu, baik saat Pemilu 2014 maupun Pemilu 2019,” tambahnya.
Menurut Rony, peningkatan ini tidak terlepas dari berbagai kegiatan kampanye yang dilakukan oleh calon legislatif dan eksekutif serta persiapan dan pelaksanaan pemilu yang membutuhkan pengeluaran pemerintah.
Dengan dampak positif yang sudah terlihat, Rony berharap tren ini dapat terus berlanjut, sehingga perekonomian Aceh dapat terus tumbuh dan berkembang meskipun pemilu telah usai.
Editor: Akil