BI Aceh Tekankan Empat Program Utama Pertanian untuk Ketahanan Pangan

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Aceh menekankan pentingnya menjaga empat program utama dalam sektor pertanian sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan di Aceh. Empat program ini mencakup kemandirian pupuk di tingkat petani, kemandirian bibit di tingkat produsen, informasi penjadwalan tanam, dan penguatan sistem penyimpanan.

Kepala BI Aceh, Rony Widijarto, dalam Laporan Perekonomian Aceh Mei 2024, menggarisbawahi bahwa empat program tersebut sangat krusial untuk menjadikan Aceh sebagai daerah produsen pertanian yang modern dengan perekonomian sirkular.

“Kemandirian pupuk, misalnya, bisa dilakukan melalui pengembangan pupuk organik mandiri yang memenuhi kebutuhan petani. Namun, hal ini membutuhkan kapasitas, standardisasi, dan legalitas yang kuat,” kata Rony di Banda Aceh, Senin (19/8/2024).

Rony juga menyoroti pentingnya kemandirian bibit di kalangan petani. Salah satu contohnya adalah pengembangan bibit cabai merah keriting (CMK) dan cabai merah varietas Bemeri, yang merupakan varietas unggul lokal dari Bener Meriah, Aceh. Namun, menurutnya, proses pembibitan varietas lokal ini masih sangat terbatas, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

“Kementerian Pertanian diharapkan bisa membantu dalam pengembangan, sertifikasi, dan perizinan pemuliaan bibit lokal, yang pada akhirnya dapat mengurangi ketergantungan pada bibit dari luar daerah,” jelasnya.

Selain itu, program informasi penjadwalan penanaman juga dianggap penting. Program ini bertujuan untuk menghubungkan informasi antara pedagang besar yang mengendalikan pasar dengan pedagang pengepul di daerah pertanian, sehingga pola tanam dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

Yang tak kalah penting, program penguatan sistem penyimpanan untuk komoditas pangan juga perlu mendapat perhatian khusus. Menurut Rony, cold supply chain atau rantai pasokan dingin menjadi solusi untuk mempertahankan kualitas hasil panen.

“Buffer stock dari sistem penyimpanan ini akan membantu menyeimbangkan jumlah pasokan dan kebutuhan di pasar, sekaligus mendukung kerjasama antardaerah dalam penjualan komoditas,” tambahnya.

Empat program utama ini diharapkan dapat diimplementasikan dengan baik, sehingga Aceh bisa menjadi daerah yang lebih mandiri dalam bidang pertanian, sekaligus memperkuat ketahanan pangan secara keseluruhan.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News