Friday, May 10, 2024

BI Aceh: Lebih dari 450 UMKM Terlibat dalam Festival Meurah Silu 2022

Nukilan.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Aceh dan KPwBI kota Lhokseumawe sukses menggelar Festival Meurah Silu Karya Kreatif Aceh Gayo 2022 di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah yang berlangsung selama dua hari mulai 25-26 Juni 2022.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh, Achris Sarwani mengatakan, kegiatan ini bertajuk “Peningkatan Nilai Tambah Produk UMKM Aceh melalui Pengembangan dari Hulu hingga Hilir untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Nasional yang Berkelanjutan”.

“Pendekatan end to end dijalankan sehingga setiap tahapan proses mulai dari desain, produksi, distribusi, hingga pemasaran dan produk dapat dinikmati oleh konsumen, termasuk pemanfaatan digitalisasi baik sisi hulu mupun hilir, sehingga pengembangan UMKM lebih efektif dan efisien disesuaikan dengan tahapan maturitas produk,” kata Achris dalam keterangnnya kepada media, Selasa (29/6/2022).

Disebutkan, terdapat lebih dari 450 UMKM yang terlibat dalam kegiatan Pameran Meurah Silu, baik secara daring maupun luring. Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari tersebut berhasil menarik lebih dari 5.000 masyarakat Aceh yang berkunjung di Lapangan Musara Alun, Takengon, Aceh Tengah.

“Omset penjualan fisik di lapangan sebesar Rp192.321.865,- dengan rincian pembayaran melalui QRIS sebesar Rp143.175.365 untuk 589 transaksi dan sisanya Rp49.146.500,- secara tunai,” sebut Achris.

Sedangkan hasil penjualan secara online mencatatkan transaksi yang lebih besar sebesar Rp215.610.000,-. Dengan demikian total penjualan secara keseluruhan mencapai sebesar Rp407.931.865,- atau 3,27 kali lipat dari pencapaian Festival Meurah Silu dari tahun sebelumnya.

Selain pameran, kata dia, dalam Festival Meurah Silu 2022 juga diselenggarakan seminar dan talkshow yang diikuti oleh 561 peserta seperti UMKM, kelompok tani, mahasiswa dan juga masyarakat umum.

Kesuksesan kegiatan ini tidak hanya dilihat dari pencapaian angka pengunjung dan nominal transaksi saja yang menjadi tujuannya, namun diharapkan berdampak lebih luas pada area mempertemukan pelaku usaha dari industri secara end to end sekaligus business matching secara lebih luas, edukasi kepada masyarakat terhadap potensi pengembangan komoditas unggulan dan produk lokal daerah, tetap terus menggemakan Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan edukasi pembayaran digital terutama QRIS, serta penguatan implementasi ekonomi syariah di Aceh (terutama terkait halal dan creative industry).

“Namun demikian, masih terdapat tantangan yang dihadapi ke depannya baik peningkatan baik nilai tambah maupun kualitas produk dengan sedapat mungkin memanfaatkan potensi sumberdaya lokal dan sinergi-kolaborasi antar stakeholder,” sambung Achris.

Karena itu, produk-produk premium yang telah lolos kurasi dihadirkan dalam pameran ini, sehingga dapat dijadikan benchmark bagi pengembangan UMKM maupun penyelenggaraan kegiatan lainnya bagi masyarakat dan stakeholder di Aceh.[]

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img