Nukilan.id – Anggaran Belanja Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh pada tahun 2022 hanya sebesar Rp 40 Miliar, dan anggaran tersebut lebih kecil dibandingkan tahun 2021.
Hal itu disampaikan Kepala Disperindag Aceh, Ir. Mohd. Tanwier, MM kepada Nukilan di Banda Aceh, Kamis (3/2/2022).
“Angagran sangat terbatas, boleh dikatakan tahun ini anggarannya lebih kecil dari tahun lalu. Namun, kalau untuk anggaran pegawai kita cukup, sejauh ini belum ada kendala,” kata Pria yang akrab disapa Ba’ong itu.
Justru, sambungnya, tahun ini Disperindag Aceh banyak mendapatkan pasokan anggaran dari Pokok-Pokok Pikiran (Pokir) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), tapi anggaran tersebut tidak bisa disentuh, karena itu tergantung program yang telah direncanakan oleh DPR nantinya.
“Jadi tahun ini, selain program rutinitas, kita juga ada 2 program lainnya yaitu, pasar murah dan pelatihan. Tapi untuk pasar murah tahun ini kita hanya bisa melakukan 2 kali, sebelumnya kita bisa melakukan 3-4 kali dalam setahun,” ungkap Ba’ong.
“Sedangkan untuk bidang Industri sendiri, sudah kita limpahan anggarannya itu kemasing-masing fisik, misalnya seperti pembuatan pagar itu ke PU dan untuk pembangunan jalan itu ke Binamarga,” sambungnya.
Selain itu, kata Ba’ong, untuk Industri Kecil Menengah (IKM) di Aceh masih kecil, jadi kita hanya memberikan program pelatihan sebanyak 2-3 kali dalam tahun 2022 ini.
“Dan selebihnya kita berharap pemerintah pusat juga bisa membantu para IKM di Aceh,” ungkapnya.
Ba’ong juga berharap kepada masyarakat Aceh khususnya para pelaku IKM untuk terus meningkatkan kreatifitas, produktifitas dan inovasinya serta dapat memanfaatkan dana desa untuk digunakan ke hal-hal yang bersifat pengembangan dan pembanguan ekonomi.
“InsyaaAllah, kita juga akan membantu dengan segala kemapuan yang kita miliki,” pungkasnya.
Reporter: Hadiansyah