Nukilan.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh merilis data persentase penduduk miskin ditingkat Kabupaten/Kota pada tahun 2022 menempatkan Aceh Singkil berada pada urutan pertama dengan tingkat kemiskinan diangka 19,18 persen.
Menanggapi hal itu, Pengamat Kebijakan Publik, Dr. Nasrul Zaman menyampaikan, Kabupaten Aceh Singkil menjadi daerah dengan penduduk termiskin diakibatkan oleh kesenjangan sosial antara kelompok miskin dengan kaya. Hal tersebut dikarenakan kepemilikan lahan pertanian hanya dimiliki oleh sebagian kecil dari masyarakat, namun selebihnya justru berprofesi sebagai buruh dan nelayan yang berpendapatan rendah.
“Akibat tingginya disparitas antara si miskin dengan si kaya karena lahan di Aceh Singkil hanya dimiliki oleh segelintir warganya (petani sawit) selebihnya hanya menjadi buruh tani sawit dan sebagiannya lagi nelayan kecil yg pendapatannya minim,” Kata Nasrul Zaman kepada Nukilan.id, Rabu (12/4/2023).
Ia mengatakan, letak geografis yang kurang strategis juga menjadi penyebab utama tingginya kemiskinan di Kabupaten Aceh Singkil sehingga sangat sulit untuk dilakukan pengelolaan dan penggunaan secara maksimal.
“Alam Singkil itu penuh rawa dan sulit diolah tanahnya menjadi kebun selain sawit yangg butuh modal besar,” ucapnya.
Nasrul Menjelaskan, Pemerintah Daerah (Pemda) Aceh Singkil belum mampu menurunkan angka kemiskinan yang ada jika hanya seorang diri, penyebabnya karena Sumber Daya manusia (SDM) masih sangat terbatas. Oleh karena itu, perlunya membangun kerjasama dengan berbagai pihak terutama Pemerintah Aceh untuk meningkatkan SDM serta mencetak pelaku usaha mikro agar mendorong peningkatan perekonomian di masyarakat.
“Pemda Singkil tidak mampu secara sendiri menurunkan angka kemiskinan, SDM Singkil itu sangat terbatas makanya perlu dibangun kerjasama dengan pihak lain seperti Pemerintah Aceh,” jelasnya.
Selanjutnya, ia menegaskan, agar Pemerintah Aceh lebih memperhatikan keadaan masyarakat di Kabupaten Aceh Singkil. Salah satunya dengan membentuk kerjasama dengan pemda setempat yang berfokus pada peningkatan perekonomian dan SDM.
“Pemerintah Aceh juga harus memikul tanggung jawab terhadap kondisi warga Aceh singkil,” tegasnya.
Ia menambahkan, penyebab utama tingginya kemiskinan bukan hanya tentang SDM di daerah. Namun, kemampuan Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) juga dapat menjadi faktor lain yang berpengaruh.
“APBK Aceh Singkil sangat minim, maka dari itu pengelolaannya harus pas,” tambahnya.
Terakhir, ia berharap, kepada Bank Aceh Syariah agar dapat berkontribusi penuh kepada masyakat Aceh Singkil mulai dari pembinaan UMKM, pemberian modal usaha dan pendampingan yang kuat, serta seluruh pihak terkait lainnya untuk lebih serius dalam menangani setiap permasalahan kemiskinan yang ada. [Azril]