Langkah PT PEMA Ekspor Kopi Aceh ke AS Dinilai Tepat oleh Akademisi

Share

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – PT Pembangunan Aceh (PEMA) tengah menyiapkan ekspor kopi Aceh ke Amerika Serikat, sekaligus memperluas relaksasi kondensor untuk mendukung peningkatan pendapatan daerah. Hal ini diungkapkan Direktur Utama PT PEMA, Mawardi Nur, saat menjadi pemateri pada sebuah Focus Group Discussion (FGD) beberapa waktu lalu. Selain itu, Mawardi juga menegaskan bahwa PEMA berhasil melahirkan tujuh flagship project yang siap beroperasi.

Dosen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (USK), Mujiburrahmad, menilai langkah PEMA tersebut sebagai strategi yang tepat untuk memperluas fokus komoditas unggulan Aceh. Menurutnya, inisiatif ini tidak hanya berfokus pada sawit, tetapi juga memberi perhatian pada kopi sebagai salah satu produk yang memiliki nilai historis dan simbolis bagi daerah.

“Saya melihat ini sebagai strategi diversifikasi yang tepat. Sawit memang penting, tapi kopi memiliki nilai simbolis dan historis yang kuat bagi Aceh,” ujar Mujiburrahmad.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa membawa kopi Aceh ke pasar global, seperti Amerika Serikat, tidak semata-mata soal bisnis, melainkan juga diplomasi ekonomi dan budaya. Hal ini, menurut Mujiburrahmad, dapat memperkuat ekosistem komoditas unggulan lain, termasuk pala, kakao, maupun nilam.

“Membawa kopi Aceh ke pasar global seperti Amerika Serikat bukan hanya bisnis, tetapi juga diplomasi ekonomi dan budaya. Langkah ini bisa memperkuat ekosistem komoditas unggulan lain seperti pala, kakao, maupun nilam,” tambahnya.

Sebagai akademisi yang menekuni agribisnis, Mujiburrahmad melihat langkah PEMA ini sejalan dengan kebutuhan hilirisasi dan peningkatan nilai tambah produk pertanian di Aceh. Selama ini, ia menilai, Aceh kerap berhenti di tahap hulu, hanya menjual bahan mentah tanpa mengolahnya lebih lanjut.

“Hilirisasi adalah kunci pembangunan pertanian modern. Selama ini kelemahan kita adalah berhenti di hulu, hanya menjual bahan mentah,” katanya.

Menurutnya, flagship project PEMA justru menempatkan hilirisasi sebagai fokus utama. Tidak hanya pada sawit melalui CPO unit, tetapi juga pada kopi dengan ekspor olahan hingga relaksasi kondensor, yang semuanya diarahkan untuk meningkatkan pendapatan daerah dan nilai produk.

“PEMA dengan flagship project-nya sudah menempatkan hilirisasi sebagai fokus, mulai dari sawit dengan CPO unit, kopi dengan ekspor olahan, hingga relaksasi kondensor,” jelas Mujiburrahmad.

Langkah ini, menurut akademisi USK tersebut, sejalan dengan visi nasional untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian, sekaligus memperkuat posisi Aceh sebagai daerah penghasil komoditas unggulan yang berdaya saing global.

“Ini searah dengan visi nasional untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian,” tutupnya. (xrq)

Reporter: Akil

spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News