NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Komisi XII DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Kantor Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) di Banda Aceh, Kamis (11/9/2025). Pertemuan tersebut membahas perkembangan serta tantangan industri hulu migas di Aceh.
Turut hadir Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM, Ariana Soemanto, Kepala BPMA Nasri Djalal, serta perwakilan dinas terkait dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Dalam paparannya, Kepala BPMA, Nasri Djalal menyampaikan kinerja produksi migas Aceh hingga kini telah melampaui target, termasuk pencapaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang sudah mencapai 69 persen.
Nasri juga menegaskan, BPMA merupakan lembaga hasil mandat MoU Helsinki yang berperan sebagai regulator sektor hulu migas di Aceh. Namun hingga kini, BPMA belum memiliki gedung permanen dan masih menggunakan fasilitas pinjaman dari Pemerintah Aceh.
“Harapan kami, dapat dibantu untuk membangun gedung permanen untuk operasional BPMA yang ke depannya dapat digabungkan dengan kantor KKKS di Wilayah Kerja Aceh,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah menyoroti penemuan cadangan gas terbesar di Blok Andaman. Ia berharap agar putra-putri Aceh dapat terlibat dalam investasi yang dilakukan Mubadala.
“Biarlah Aceh hidup dengan kekhususannya sendiri asalkan tetap dalam kerangka NKRI,” ucapnya.
Ia menambahkan, Pemerintah Aceh mendukung penuh investasi hulu migas yang dilakukan KKKS karena dinilai mampu menggerakkan ekonomi daerah sekaligus menyerap tenaga kerja.
“Teruslah berbuat baik untuk masyarakat Aceh, seperti yang telah dilakukan Medco dengan membangun rumah sakit. Pemerintah Aceh sangat mendukung KKKS untuk berinvestasi di Aceh,” ujar Fadhlullah.
Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya, menegaskan kunjungan ini bertujuan meninjau langsung kondisi industri hulu migas di Aceh sekaligus menyerap aspirasi jika ada persoalan yang perlu diselesaikan di tingkat pusat.
“Kita ingin mengoptimalkan peran pemerintah daerah untuk lebih efektif dalam mengelola Sumber Daya Alam, khususnya hulu migas. Kita akan mengakses semua model-model keterlibatan pemerintah daerah, seperti melibatkan BUMD dalam partisipasi interest,” jelasnya.
Bambang juga mendorong agar KKKS segera menindaklanjuti temuan cadangan migas dengan tahap eksploitasi.
“Indonesia sangat agresif untuk meningkatkan produksi migas negara dengan target 1 juta barel per hari. Jadi kita berharap agar teman-teman KKKS di bawah BPMA untuk mempercepat kerja-kerja agar segera bisa melakukan eksploitasi,” pungkasnya.
Editor: Akil