Kodam IM Serap 82,5 Ribu Ton Gabah, Lampaui Target Ketahanan Pangan di Aceh

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Kodam IM) kembali menorehkan capaian strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Lewat sinergi bersama Perum BULOG Kantor Wilayah Aceh, Kodam IM berhasil merealisasikan penyerapan gabah dan beras sebesar 82.578,80 ton, jauh melampaui target awal sebesar 54.490 ton atau setara 151,55 persen.

Capaian itu diumumkan pada Selasa (29/4/2025), dan menjadi bukti konkret bahwa kolaborasi TNI dengan lembaga pemerintah mampu memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan daerah.

Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayjen TNI Niko Fahrizal, M.Tr.(Han)., menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan seluruh jajaran, khususnya Bintara Pembina Desa (Babinsa), yang aktif mendampingi petani di lapangan—dari proses tanam, panen, hingga distribusi.

“Kolaborasi Kodam Iskandar Muda dengan Perum BULOG Aceh telah membuahkan hasil yang sangat positif. Dari target penyerapan sebesar 54.490 ton setara beras—yang terdiri atas 5.672,45 ton beras dan 97.635,10 ton Gabah Kering Panen (GKP)—kami berhasil melampaui target tersebut. Ini adalah pencapaian luar biasa berkat sinergi semua unsur,” ujar Pangdam IM.

Menurut Mayjen Niko, keberhasilan ini mencerminkan efektivitas strategi terintegrasi antara TNI, BULOG, dan pemerintah daerah. Ia juga menekankan bahwa peran Babinsa menjadi sangat krusial, karena mereka memahami kondisi riil para petani di desa-desa binaan masing-masing.

Dukungan pemerintah daerah juga turut menjadi faktor penting dalam keberhasilan program ini, terutama dalam menjaga stabilitas harga gabah di tingkat petani.

“Seluruh Babinsa Kodam IM kami libatkan untuk mendukung penyerapan gabah petani di seluruh wilayah Aceh. Ini adalah bagian dari tugas TNI untuk selalu hadir di tengah rakyat dalam mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan,” tegasnya.

Harga minimal gabah sebesar Rp6.500 per kilogram dinilai menjadi stimulus penting bagi petani untuk terus berproduksi, tanpa takut merugi akibat fluktuasi pasar.

Tak hanya fokus pada penyerapan hasil panen, Kodam IM juga aktif mendorong ekspansi lahan pertanian baru. Dari 11.000 hektare lahan yang diajukan untuk pembukaan, 6.700 hektare di antaranya telah dibuka blokir anggarannya.

“Dari total 11.000 hektare lahan yang diajukan, hingga saat ini sekitar 6.700 hektare telah dibuka blokir anggarannya. Kami berharap seluruh lahan ini dapat segera dioptimalkan sehingga berdampak langsung pada peningkatan produksi pangan,” ungkap Pangdam.

Mengakhiri keterangannya, Mayjen Niko menggarisbawahi pentingnya sinergi lintas sektor yang berkelanjutan demi memperkuat fondasi sistem pangan nasional. Ia menyebut, apa yang telah dicapai di Aceh dapat menjadi role model bagi wilayah lain.

“Kolaborasi Kodam IM, pemerintah daerah, dan BULOG adalah bukti nyata bahwa kerja sama lintas sektor dapat menghasilkan dampak signifikan dalam mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani di Aceh,” tutupnya.

Melampaui fungsi utamanya sebagai penjaga stabilitas keamanan wilayah, Kodam IM kini tampil sebagai mitra strategis pembangunan nasional, terutama di sektor pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat Aceh.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News