Pj Gubernur Aceh Klaim Berhasil Tekan PMK, Hanya Tersisa Empat Kasus

Share

NUKILAN.idBanda Aceh – Pemerintah Aceh mengklaim berhasil menekan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak hingga hanya menyisakan empat kasus. Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA, optimistis wabah ini bisa segera mencapai nol kasus.

“Alhamdulillah, PMK berhasil kita tekan. Berdasarkan data terbaru yang dilaporkan, per hari ini hanya tersisa empat kasus,” ujar Safrizal ZA di Banda Aceh, Jumat (7/2/2025).

Safrizal menyebut, sejak wabah ini merebak, sebanyak 2.692 ternak warga sempat terinfeksi. Dari jumlah tersebut, 2.635 ekor telah dinyatakan sembuh, sementara 19 ekor harus dipotong paksa dan 34 lainnya mati. Kini, hanya tersisa empat ternak yang masih sakit, yang tersebar di Kabupaten Aceh Barat dan Aceh Selatan.

Pemerintah Aceh pun mengapresiasi Dinas Peternakan Aceh serta tenaga kesehatan hewan (Nakeswan) yang telah bekerja keras dalam menangani wabah ini.

“Apresiasi tinggi kami sampaikan kepada Dinas Peternakan dan seluruh Nakeswan se-Aceh yang telah mendukung, membantu, dan bekerja sama pada kerja besar ini,” kata Safrizal.

Vaksinasi Dipercepat, Biosekuriti Diperketat

Sejak kemunculan kembali wabah PMK di akhir 2024, Pemprov Aceh terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk menekan kasus. Vaksinasi menjadi strategi utama dalam pencegahan.

Kepala Dinas Peternakan Aceh, Zalsufran, menjelaskan bahwa dari 1.000 dosis vaksin hibah dari pemerintah pusat, seluruhnya telah disalurkan. Selain itu, dari alokasi vaksin tahap pertama sebanyak 5.900 dosis, sudah 2.846 dosis diberikan kepada ternak warga, sementara 3.055 dosis lainnya masih tersedia.

“Sesuai arahan Pj Gubernur, penanganan dan pengawasan terus kita lakukan. Termasuk vaksin, masih kita salurkan ke ternak warga,” ujarnya.

Selain vaksinasi, Pemerintah Aceh juga mengimbau peternak untuk menerapkan biosekuriti guna mencegah penyebaran PMK. Langkah ini mencakup pemisahan ternak yang sehat dari yang sakit, pembersihan dan desinfeksi kandang secara rutin, serta pembatasan pergerakan ternak.

“Kita juga tetap melakukan pengetatan lalu lintas ternak di cek poin yang berada di perbatasan, yaitu Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, dan Subulussalam,” kata Zalsufran.

Peternak Diminta Lebih Waspada

Pemerintah Aceh terus mengingatkan masyarakat, terutama peternak, agar tetap waspada terhadap PMK dan tidak lengah dalam melakukan pencegahan. Safrizal menekankan pentingnya vaksinasi berkala dan koordinasi dengan tenaga kesehatan hewan.

“Alhamdulillah, upaya kita membuahkan hasil maksimal. Target kita tentu saja harus zero case (nol kasus). Dan, tetap harus selalu waspada,” ujarnya.

Sebagai langkah antisipasi, peternak diimbau untuk rutin memeriksa kesehatan ternaknya, memastikan pemberian pakan berkualitas, serta melakukan desinfeksi kandang, peralatan, dan kendaraan secara berkala. Limbah peternakan juga harus dikelola dengan baik agar tidak menjadi sumber penularan penyakit.

“Jika menemukan ternak yang sakit dengan gejala air liur berlebih, luka pada mulut dan kuku, pincang atau ambruk, dan hilang nafsu makan, segera laporkan ke Nakeswan,” imbau Zalsufran.

Dengan upaya yang terus dilakukan secara konsisten, diharapkan Aceh bisa segera terbebas dari wabah PMK dan menjaga kesehatan ternak masyarakat.

Editor: AKil

spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News