Indonesia Berpotensi Alami Hujan Lebat Akibat Madden-Julian Oscillation, Warga Diminta Waspada

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh — Dalam beberapa hari ke depan, sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi akan menghadapi peningkatan curah hujan akibat fenomena atmosfer Madden-Julian Oscillation (MJO). Hal ini diungkapkan oleh Zahran Rizqullah, Pengamat Meteorologi dan Geofisika Ahli Pertama, saat diwawancarai oleh Nukilan.id, Minggu (24/11/2024).

“MJO saat ini berada pada fase 2 dan bergerak menuju fase 3, mencakup wilayah Indonesia bagian barat hingga tengah. Fenomena ini berpotensi meningkatkan curah hujan dan frekuensinya di wilayah tersebut,” jelas Zahran.

Fenomena MJO, lanjutnya, akan memperkuat aktivitas konvektif lokal yang dapat memicu hujan lebat, angin kencang, dan petir, terutama pada sore hingga malam hari. Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem ini, seperti genangan air, banjir lokal, hingga potensi kerusakan akibat angin kencang dan petir.

Waspada Gangguan Cuaca

Zahran menambahkan, hujan dengan intensitas tinggi bisa berdampak signifikan pada aktivitas masyarakat, terutama di daerah yang rawan banjir. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk selalu mengikuti informasi terkini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai panduan utama.

“Informasi dari BMKG sangat penting untuk perencanaan aktivitas sehari-hari, khususnya pada periode cuaca ekstrem seperti ini,” ujar Zahran.

Pengaruh Madden-Julian Oscillation (MJO)

Untuk diketerhui, Madden-Julian Oscillation merupakan gelombang atmosfer yang bergerak dari barat ke timur dan memengaruhi kondisi cuaca di wilayah tropis, termasuk Indonesia. Saat MJO berada pada fase aktif, aktivitas hujan cenderung meningkat, terutama di wilayah yang dilalui oleh gelombang tersebut.

Saat ini Indonesia tengah memasuki masa transisi menuju musim hujan, yang membuat dampak MJO semakin terasa. Fase 2 dan fase 3 dari MJO biasanya mencakup wilayah Indonesia bagian barat hingga tengah, seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan sebagian Sulawesi.

Masyarakat diharapkan tidak hanya waspada terhadap potensi banjir, tetapi juga risiko bahaya lain seperti pohon tumbang akibat angin kencang dan gangguan listrik akibat sambaran petir. (XRQ)

Reporter: Akil Rahmatillah

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News