NUKILAN.id | Banda Aceh — Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Syiah Kuala (USK), Saddam Rassanjani, menekankan perlunya pemimpin daerah yang mampu merespons isu-isu lokal seperti bencana alam dengan wawasan global yang luas. Dalam pandangannya, seorang pemimpin di Aceh idealnya harus memiliki visi yang tidak hanya berfokus pada penyelesaian masalah setempat tetapi juga terintegrasi dengan tren global, khususnya terkait perubahan iklim dan ketahanan bencana.
Menurut Saddam, dampak perubahan iklim semakin terasa di seluruh dunia, termasuk di Aceh. Maka, pemimpin Aceh di masa depan perlu memiliki kebijakan yang menyeluruh dan berkelanjutan dalam menghadapi krisis lingkungan.
“Pemimpin Aceh seharusnya bisa menggabungkan pemahaman lokal dan wawasan global. Setiap langkah kebijakan harus dilihat sebagai bagian dari strategi pembangunan jangka panjang yang tangguh,” kata Saddam saat diwawancarai Nukilan.id, Minggu (27/10/2024).
Saddam juga menyoroti kecenderungan para kandidat politik yang sering kali mengabaikan isu perubahan iklim dan ketahanan bencana dalam visi dan misi mereka. Menurutnya, sebagian besar kandidat lebih fokus pada program-program dengan dampak langsung dan terlihat, seperti pembangunan infrastruktur dan peningkatan ekonomi masyarakat.
“Saya melihat bahwa fokus utama kandidat politik biasanya lebih pada program-program jangka pendek yang dapat memberikan hasil yang terlihat cepat, seperti infrastruktur dan kesejahteraan ekonomi,” tambahnya.
Ia menyebutkan, meski urgensi politik jangka pendek menjadi salah satu alasan, sikap ini rentan meninggalkan persoalan besar yang harus dihadapi dalam jangka panjang.
“Isu lingkungan ini mungkin tidak memberikan dampak instan yang bisa dirasakan pemilih dalam waktu singkat, tetapi investasi jangka panjang untuk mitigasi bencana dan adaptasi terhadap perubahan iklim sangat penting untuk keberlanjutan pembangunan di Aceh,” ungkapnya.
Saddam menekankan bahwa kebutuhan akan pemimpin yang memiliki visi menyeluruh ini semakin mendesak. Di tengah perubahan iklim global, ia berpendapat bahwa Aceh perlu memastikan setiap kebijakan pembangunan tidak hanya berbasis pada kebutuhan ekonomi sesaat, tetapi juga mencakup strategi untuk menghadapi bencana alam secara berkelanjutan. (XRQ)
Reporter: Akil Rahmatillah