NUKILAN.id | Banda Aceh – Masalah kesehatan mental di kalangan generasi muda Aceh semakin menjadi sorotan. Tengku Sheila Noor Faraza, seorang psikolog klinis, menekankan pentingnya penanganan serius terhadap kesehatan mental anak muda, terutama di era modern yang semakin dipenuhi tekanan sosial.
Dalam wawancara dengan Nukilan.id, Sheila mengungkapkan kekhawatirannya tentang risiko jangka panjang yang bisa dihadapi oleh generasi muda Aceh jika isu ini tidak segera ditangani.
“Kecenderungannya adalah mereka akan lebih rentan mengalami gangguan mental yang lebih serius, seperti depresi, yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas mereka,” jelas Sheila kepada Nukilan.id, Jumat (25/10/2024).
Ia menambahkan, salah satu faktor yang dapat memperburuk kondisi kesehatan mental anak muda saat ini adalah penggunaan media sosial yang tidak bijak. Banyak remaja yang merasa cemas atau mengalami rendah diri karena membandingkan hidup mereka dengan orang lain yang tampak lebih sempurna di dunia maya.
“Media sosial bisa menjadi pemicu kecemasan dan rasa rendah diri,” ujarnya.
Dalam upaya membangun masyarakat Aceh yang lebih kuat dan resilien, Sheila menegaskan pentingnya pendekatan holistik, termasuk pemulihan sosial dan mental.
“Membangun sistem untuk mewujudkan keluarga yang harmonis dan sejahtera sangatlah penting,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pendidikan kesehatan mental harus diberikan sedini mungkin, tidak hanya kepada generasi muda, tetapi juga kepada seluruh lapisan masyarakat.
Dengan memberikan perhatian serius terhadap kesehatan mental, Sheila yakin Aceh dapat menciptakan sumber daya manusia yang tangguh dan siap menghadapi tantangan di masa depan. (XRQ)
Reporter: Akil Rahmatillah