Nukilan.id – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA), Dr. Edi Yandra, S. STP, MSP meninjau Pembangunan Pustaka Baru yang berlokasi di Lamnyong Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Selasa (30/3/2021).
Edi menyampaikan bahwa, konsep perpustaakan baru ini dirancang untuk memenuhi standar dan kriteria Perpustakaaan abad 21, dimana fasilitas dan sarana digital di utamakan, serta jaringan kerjasama antar perpustakaan dunia.
“Perpustakaan baru yang ditarget kan akan selesai pada tahun 2022 ini direncana akan di bagun beberapa fasilitas baru Seperti perpustakaan hub digital, zone industri, zone galeri, game station, bioskop pebdidikan, studio multi media, Zone kebudayaan, cafetaria, bisnis lounge, dan perpustakaan ini mengunakan energy terbarukan,” kata Edi.
Selain itu, lanjutnya – dalam perpustakaan juga akan dibangun studio televisi untuk mendukung program audio visual literasi dan dan program E-learning yang dapat diakses oleh perpustakaan melalui televisi DPKA kedepan.
“Sehingga perpustakaan ini akan menjadi kebanggaan masyarakat Aceh. Perpustakaan ini Akan mengembang kan sistim kerjasama untuk sistim peminjaman buku antar perpustakaan seluruh dunia, dengan OLDC sistem, yang jumlah perpustakaan yg sudah tergabung lebih dari 68.000 perpustakaan dan kebih 10 juta koleksi jurnal,” tegas Edi.
“Kita akan membangun strategi hubungan dengan perpustakaan di luar negeri, sehingga memungkinkan fasilitas interlibrary untuk dinikmati oleh dosen, siswa dan pemustaka lainnya,” sambungnya.
Selain itu juga, kata Edi perpustakaan ini akan dilengkapi berbagai kebutuhan database perpustakaan dengan pihak ketiga seperti
E-library, Eproxy dan Worldcat. Sehingga memberi kemudahan dalam mengakses sejumlah fasilitas e-book yang ada antar perpustakaan dunia.
“Contoh. “Kita bisa pinjam buku dari Perancis, mereka percaya kepada kita. Begitu juga kita dapat meminjamkan buku kita kepada salah satu perpustakaan di Belanda,” ujarnya.
Ia berharap, dengan gedung baru serta fasilitas baru yang modern dan cangih ini dapat memberikan perubahan pada minat baca masyarakat aceh serta menjadi kan perpustakaan ini sebagai icon kebanggaan masyarakat aceh dan pusat referensi.
Sementara itu, Tenaga Ahli Bidang Perpustakaan, Prof. Adjunc.DR. Marniati, M.Kes menyampaikan bahwa, perpustakaan merupakan jendela ilmu dunia, dan sudah semestinya perkembangan nya harus mengikut perubahan zaman, diera melenial sekarang ini seluruh pustaka se-Aceh harus mengikut pada standar perpustakaan Abad 21.
“Kita juga akan mengunakan Robot penunjuk arah dalam pelayan perpustakaan modern ini Dan dilengkapi sistim berlanganan buku maupun jurna berstandar internasional. Seperti Discovery engine (OCLC Worldcat Discovery), Sistem Repositori (Contentdm, Dspace, Eprint, Perpustakaan (OCLC Worldshare, sistim peminjaman antar negara,” kata Marniati.
“Dengan harapan Perpustakan aceh jadi daya tarik untuk di kunjungi sebagai lokasi tour education bagi pelajar hingga mahasiswa, dan para peneliti,” ujarnya.
Selain itu, kata Marniati – tahun 2022 kita juga akan mempersiapkan kesiapan perpustakaan seluruh Aceh memiliki standar yang sama tidak hanya di provinsi. Kita juga akan membuat program pendampingan akreditasi untuk seluruh perpustakaan yang ada di Aceh menuju akreditasi A baik perpustakan kabupaten, dan perpustakaan sekolah.
“Dalam perpustakaan baru ini Kami juga akan mempersiapkan perpustakaan Manusia, dimana koleksi yang ada di dalamnya adalah rekaman pelaku sejarah dan punya nilai sejarah di masa yang akan datang. perpustakaan manusia ini akan menjadi icon baru pertama diprovindi aceh,” jelasnya.
“Harapan kita dapat mewujud rancangan ini di tahun 2022 dengan dukungan penuh kadis yang memiliki Inovasi tinggi dalam perancangan ini. Dan kita juga menyambut baik harapan gubernur aceh intuk berinovasi dalam program,” lanjutnya.
Kabid Pelayanan Perpustakaan Aceh, Zulkifli mengatakan bahwa, pihaknya akan memberikan warna baru pada perpustakaan, yang akan menarik minat baca siswa hingga mahasiswa dan masyarakat umum
“Kita akan mempersiapkan fasilitas terbaik yang membuat semua orang nyaman nyaman untuk berkunjung dan Koleksi terpenuhi sesuai harapan masyarakat,” kata Zukifli.
Dalam kunjungan tersebut Kadis DPKA didampingi oleh penasehat Gubernur Aceh Iqbal farabi, Jajaran DPKA, Tenaga Ahli Bidang Perpustakaan dan Arsip.[]