Friday, September 20, 2024
1

Jalin MoU dengan Yayasan Fatih Indonesia, Kadisbupar Aceh Harap Lahirkan Generasi Emas

Nukilan.id – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh bersama Yayasan Fatih Indonesia menjalin Memorandum of Understanding (MoU) terkait pendidikan dan kebudayaan.

Penandatanganan nota kesepahaman yang ditandatangani Ketua Yayasan Fatih Indonesia, Surahman Sirait dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal yang berlangsung di Sekolah Fatih Bilingual School Putra, Banda Aceh, Kamis, 22 Desember 2022.

Almuniza menjelaskan, maksud kerja sama ini adalah untuk mensinergikan potensi yang dimiliki kedua belah pihak untuk pengembangan kebudayaan dan pariwisata berbasis edukasi dengan pola-pola yang baik dan bernilai keislaman.

“Setelah penandatanganan MoU ini, saya berharap terbentuk komunikasi di antara kita, dan perjanjian ini bukan hanya sebuah seremonial saja, namun ada bukti nyata melalui kerja sama ini,” kata Almuniza saat memberikan sambutan di acara tersebut.

Sejak dirinya menjabat sebagai Kadisbudpar, pihaknya terus berupaya meningkatkan kapasitas kebudayaan dan pariwisata dengan menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak, di antaranya dengan Pemprov Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Dengan tagline “Lestarikan Budaya, Majukan Pariwisata”, Disbudpar berharap tata nilai kebudayaan dan kepariwisataan terus dikuatkan dengan mempertahankan tradisi peumulia jamee adat geutanyoe (memuliakan tamu adalah adat kita).

Diharapkan melalui MoU ini juga lahir generasi emas yang akan mengembalikan kejayaan dan kemuliaan Aceh, sebagaimana pada masa kejayaan Sultan Iskandar Muda terdahulu.

“MoU ini akan dibahas lebih mendalam dengan menampilkan nilai-nilai kebudayaan. Niat baik dengan kolaboratif dan inovatif akan kita lakukan dengan sesuatu yang berbeda melalui kreativitas,” ucapnya.

Almuniza juga berharap tiga hal tersebutlah menjadi kerja sama di masa depan dalam melahirkan genari emas Aceh.

“Di mana estafet kepemimpinan Aceh yang akan lahir di masa depan dapat memastikan bahwa tata nilai keacehan itu tidak akan pernah hilang dan luntur. Saya menunggu aksi nyatanya, karena jika hanya sebuah tanda tangan dan diskusi tanpa aksi, sama dengan nol,” pungkasnya. []

spot_img
spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img