Nukilan.id – Apa yang perlu dilakukan seseorang di dalam sholat jika ia ragu telah mengerjakan berapaa rakaat tertentu. Dua rakaat kah? Tiga rakaat? Atau jangan-jangan sudah empat?
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam kitab Fikih Shalat menjelaskan, ketika seseorang dalam sholat ragu mengenai berapa rakaat yang telah dikerjakannya, maka dia harus berpegang kepada yakin yang lebih sedikit.
Namun demikian, jika masalahnya seperti ragu apakah telah menunaikan tiga atau empat rakaat, maka dia dapat memilih tiga rakaat. Selanjutnya, ia dapat menyempurnakan rakaat yang keempatnya dan kemudian melakukan sujud syahwi setelah itu salam.
Hal ini sebagaimana hadis Nabi: “Idza syakka ahadukum fi shalatihi falam yadri kam shalla tsalatsan am arba’an falyathrah as-syakka walyabni ala maa-staiqana tsummal-yasjud sajdataini qabla an yusallima fa in kaana shalla khamsan syaffa’na lahu shalatihi wa in kaana shalla tamaaman kaanataa targhiban lisyaithaani,”.
Yang artinya: “Jika salah seorang di antara kalian ragu dan tidak tahu berapa rakaat dia telah melakukan shalat, apakah tiga rakaat atau empat rakaat, maka hendaklah dia membuang keraguannya dan berpedoman dengan yang diyakininya. Kemudian hendaknya sujud dua kali sebelum salam. Jika (ternyata) dia shalat lima rakaat, maka dia menggenapkannya dan jika (ternyata) rakaatnya tepat, maka itu adalah pukulan bagi setan,” [Republika.co.id].