Nukilan.id – Desakan agar Ketua Dewan Pimpinan Daerah I Partai Golkar TM Nurlif berhenti dari pucuk pimpinanan kian memuncak.
Tokoh senior Partai Golkar asal Aceh Besar, Iqbal Piyeung mengatakan TM Nurlif tidak layak lagi dipertahankan sebagai Ketua Partai Golkar Aceh.
“Kami minta DPP untuk segera mengevaluasinya, dan bertindak kongkrit. Dia pemimpin yang tidak punya integritas, kapasitas moralnya kacau, dan karakter pribadinya membahayakan, karena berani terang terangan membohongi publik,” kata Iqbal Piyeung lewat rilis yang diterima Nukilan.id, Jum’at (9/10/2021).
Menurut Iqbal Piyeung, kebohongan itu nyata, diungkap oleh salah seorang dari jajaran pengurus harian yang menduduki posisi sebagai Wakil Sekretaris Bidang Organiasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (OKK) DPD I Partai Golkar Aceh, M. Taufik Almusawar, Kamis (7/10) melalui media.
M. Taufik Almusawar menyebutkan, jumlah kecamatan yang telah melaksanakan Musyawarah Kecamatan (Muscab) sebanyak 87,6 persen atau 252 kecamatan dari 289 kecamatan se-Aceh. Sementara TM Nurlif, dalam keterangannya mengungkapkan pelaksanaan Muscab seluruh Aceh sudah mencapai 90 persen lebih.
“Apakah ini bukan pembohongan publik namanya? Sebab antara data yang diungkapkan Taufik dengan pernyataan Nurlif tidak sesuai, alias bertolak belakang” kata Iqbal Piyeung yang saat ini menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Perkumpulan Putra-Putri Keluarga Angkatan Darat (HIPAKAD) Aceh.
Maka untuk menyelamatkan Partai Golkar di Aceh yang sudah susah payah dibangun, dikawal dan diperjuangkan oleh kerja keras segenap kader dan pengurus disemua tingkatan ini, tidak lain adalah harus berpikir pembaharuan kepemimpinan sekarang juga.
“Jalan satu-satunya saya meminta kepada pimpinan tertinggi Partai dan jajaran DPP Partai Golkar untuk segera memberhentikan TM Nurlif. Saya sependapat dengan saudara Muntasir Hamid, T Mudasir, dan banyak senior partai lainnya diseluruh wilayah, bahwa jangan gara-gara nila setitik hancur susu sebelanga. Tolong Pak Airlangga, mohon merespon cepat kekhawatiran semua kader di seluruh Aceh ini,” katanya. [red]