10 Kriteria Gubernur Aceh Ideal Menurut Peneliti EDR

Share

Nukilan. id – Peneliti Lembaga Emirates Development Research (EDR) Usman Lamreung mengatakan, kegagalan pembangunan yang terus terjadi meski didukung oleh sumber daya alam dan anggaran yang melimpah, Aceh masih sebagai provinsi yang terus tertingal dalam segala aspek kehidupan, bahkan menduduki peringkat pertama sebagai daerah termiskin, ini mengindikasikan betapa lemahnya kualitas kepemimpinan politik di Aceh.

“Tidak ada agenda yang lebih krusial dan penting bagi Aceh saat ini selain mendorong transformasi kepemimpinan politik yang kuat dan visioner,” kata Usman Lamreung lewat rilis, Sabtu, (02/10/2021).

Untuk itu–berdasar cermatan titik lemah Gubernur Aceh selama beberapa periode ini, EDR menawarkan 10 kriteria Gubernur Aceh yang ideal ke depan, dengan karakter dan kualitas sebagai berikut :

  1. Memahami persoalan sekaligus memiliki tawaran solusi untuk pembangunan Aceh ke depan.
  2. Kedua, sosok visioner yang memiliki visi perubahan, memiliki konsep dan arah yang jelas kemana dan bagaimana ia memimpin dan memajukan Aceh ke depan.
  3. memiliki tekad dan komitmen kuat untuk mewujudkan visi perubahan tersebut, bukan hanya sekedar beretorika dengan ragam janji politik yang tak pernah diwujudkan.
  4. Out of the box, Inovatif dengan terobosan-terobosan baru,. Kreatif dan berani berpikir serta bertindak dengan cara berbeda dalam sebuah visi pembangunan Aceh yang berkemajuan.
  5. berani dan tegas dalam fungsi kepemimpinannya menghadapi tekanan dan gangguan baik internal maupun eksternal, dalam rangka mewujudkan perubahan dan kemajuan yang lebih baik bagi Aceh.
  6. memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk merangkul para bupati dan walikota di Aceh dalam satu semangat dan komitmen membangun Aceh.
  7. mampu menerapkan manajemen berpikir dan bertindak konkrit, tidak lagi gemar bermain dengan peran-peran normatif-simbolik.
  8. memiliki komitemen anti korupsi yang kuat.
  9. mampu mengelola birokrasi untuk bekerja dengan semangat reformis, taat azas dan anti korupsi, bukan malah memanfaatkan birokrasi sebagai saluran pemenuhan kepentingan pribadi dan kelompok,
  10. secara keseluruhan ia mampu hadir sebagai anti-tesa dari kelemahan dan kegagalan pemimpin-pemimpin Aceh sebelumnya.

“Sepuluh kriteria ini perlu didorong dan dikawal bersama untuk menjadi rujukan bagi rakyat Aceh dalam menilai dan mempertimbangkan pilihan pada para kandidat Gubernur Aceh yang akan berkontestasi pada Pilkada tahun 2024 mendatang,” ujar Usman.

Untuk itu–lanjut Usman–mengingat pentingnya agenda transformasi kepemimpinan politik, rakyat Aceh harus cerdas dalam memilih. [rls]

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News