Wisman Alami Pasang Surut, Pusat Riset USK Sebut Aspek Pariwisata Halal di Aceh Perlu Dievaluasi

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Pusat Riset Komunikasi Pemasaran, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Universitas Syiah Kuala (USK) menyoroti pentingnya evaluasi terhadap aspek pariwisata halal di Aceh. Hal ini menyusul fluktuasi signifikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke provinsi tersebut.

Ketua Pusat Riset Kita Kreatif USK, Meldi Kusuma, mengatakan pihaknya sedang melakukan riset untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pola kunjungan tersebut.

“Kami melihat adanya ketidakstabilan jumlah wisman yang berkunjung ke Aceh, yang tentunya memerlukan evaluasi mendalam terkait pariwisata halal,” ujar Meldi di Banda Aceh, Sabtu (10/8/2024).

Data dari Dinas Pariwisata Aceh menunjukkan, jumlah wisman tertinggi tercatat pada Februari 2024 dengan 4.454 orang, meningkat 86,4 persen dibandingkan Januari yang hanya 2.389 orang. Namun, pada Maret, angka tersebut turun drastis sebesar 66,9 persen menjadi 1.473 orang. Pada April, kunjungan wisman kembali meningkat 83,6 persen menjadi 2.704 orang, sebelum turun lagi 23,4 persen pada Mei dengan 2.070 orang.

“Lalu, pada Juni, ada sedikit perbaikan dengan kenaikan 3,7 persen menjadi 2.146 wisman dibandingkan bulan sebelumnya,” jelas Meldi.

Untuk menghadapi tantangan ini, Pusat Riset Kita Kreatif USK mengambil langkah proaktif dengan menjalin kerja sama dengan Universiti Malaysia Sabah (UMS). Kolaborasi ini diharapkan bisa melahirkan inovasi baru yang akan mendukung pengembangan pariwisata halal berkelanjutan di Aceh.

“Dengan evaluasi yang berbasis riset serta strategi kolaboratif yang sedang kami kembangkan, kami berharap pariwisata halal di Aceh bisa kembali stabil dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah,” tambahnya.

Dekan Fakultas Bisnis, Ekonomi, dan Akuntansi UMS, Mohd Rahimie, menekankan pentingnya pendekatan berkelanjutan dalam pengembangan pariwisata halal. Menurutnya, Aceh memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata halal, namun memerlukan strategi terintegrasi dan berkelanjutan untuk menstabilkan serta meningkatkan kunjungan wisman.

Sementara itu, Senior Lecturer in Marketing and Branding UMS, Suddin Ladda, menambahkan bahwa inovasi dalam manajemen pemasaran pariwisata halal sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan yang ada.

“Kolaborasi internasional seperti ini dapat membuka wawasan baru dalam pengembangan sektor pariwisata halal di Aceh,” ujarnya.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News