NUKILAN.id | Banda Aceh – Ari Zonanda, seorang alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Syiah Kuala, berhasil mengharumkan nama Aceh di kancah nasional. Ia meraih juara II dalam Kompetisi Santripreneur BAZNAS RI 2024 yang digelar di Bandung, Jawa Barat, pada 6-15 Agustus 2024. Kompetisi ini diikuti oleh santriwan dan santriwati dari seluruh Indonesia yang memiliki usaha di bidang agrobisnis.
Ari, yang sejak kuliah menekuni bidang kewirausahaan sosial, berhasil menarik perhatian para juri dengan konsep bisnis inovatifnya yang berfokus pada produk ramah lingkungan. Dalam kompetisi ini, ia mempresentasikan bisnis social enterprise yang mengolah limbah kopi, nilam, dan pisang menjadi pupuk organik.
Usahanya juga terintegrasi dengan platform digital yang menyediakan fitur penjualan pupuk organik, program pelatihan, dan investasi untuk petani dalam mengelola lahan non-produktif menjadi produktif.
“Konsep bisnis yang saya tawarkan tidak hanya berfokus pada dampak ekonomi, tetapi juga dampak sosial dan lingkungan. Saya ingin memastikan ketersediaan pupuk secara merata bagi petani dan meningkatkan produktivitas pertanian di Aceh,” ungkap Ari dalam wawancara eksklusif dengan Nukilan.id, Kamis (22/8/2024).
Perjalanan Ari untuk mencapai tahap final kompetisi ini tidaklah mudah. Ia harus melewati serangkaian seleksi yang ketat, mulai dari seleksi administrasi, pembuatan proposal bisnis, hingga pitching audition. Setelah berhasil masuk 50 besar, ia mengikuti camp program selama 10 hari di mana para peserta dinilai dalam setiap proses, termasuk praktik lapangan di sektor pertanian. Akhirnya, Ari berhasil masuk 10 besar dan tampil di Grand Final, di mana ia meraih juara II.
“Alhamdulillah, semua proses panjang ini terbayar dengan baik. Presentasi di hadapan dewan juri yang terdiri dari perwakilan BAZNAS, praktisi bisnis, dan ahli pertanian nasional berjalan lancar,” kata Ari.
Kompetisi Santripreneur BAZNAS RI 2024 sendiri merupakan ajang bergengsi yang memberikan penghargaan kepada santri-santri berprestasi di bidang agrobisnis. Juara pertama diraih oleh Aisyah Rachman dari Jember, Jawa Timur, dengan usaha tanaman hias bernama Bonbon Florist. Sementara itu, juara ketiga diraih oleh Ahmad Risky dari Malang, Jawa Timur, dengan usaha ternak lele bernama Santri Lele.
Atas pencapaiannya, Ari menerima penghargaan dan bantuan modal bisnis dari BAZNAS RI. Prestasi ini menambah deretan prestasi yang telah diraih oleh Ari, yang tercatat telah memperoleh lebih dari 100 penghargaan di tingkat nasional dan internasional selama masa kuliahnya.
“Saya berharap, apa yang saya capai ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda Aceh lainnya. Saya juga berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam bidang pendidikan dan kewirausahaan sosial,” tutup Ari.
Ari kini aktif mengembangkan usaha social enterprise-nya melalui Puleh Indonesia, sebuah kewirausahaan sosial yang ia bangun bersama tim peneliti muda Aceh. Usaha ini berfokus pada pengelolaan produk pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, sejalan dengan visi Ari untuk membangun pertanian Aceh yang lebih maju dan berdaya saing tinggi. (XRQ)
Reporter: Akil Rahmatillah