Wakil Ketua Dema FEBI UIN Pertanyakan Eksistensi Kampus Jantong Hate Rakyat Aceh

Share

Nukilan.id – Pengesahan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menuai kritik dan penolakan dari berbagai pihak terutama kelompok buruh dan mahasiswa karena dirasa terkesan terburu-buru, Adapun yang menjadi alasan utama karena dianggap memberi ruang untuk melakukan eksploitasi buruh dengan pendapatan atau upah yang relatif rendah.

Baca Juga: Mahasiswa Demo di DPRA Tolak Draft Revisi UUPA, Alamp Aksi: Berpotensi Merugikan Aceh

Salah satu bentuk penolakan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap RUU Cipta Kerja atau Omnibus Law yakni banyaknya beredar di tengah-tengah masyarakat video penolakan yang dipublikasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari perguruan tinggi negeri dan swasta diberbagai daerah.

Wakil Ketua Bada Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Ar-Raniry, Afdy Farizy menyampaikan, mahasiswa sebagai agen perubahan (Agent of change) semestinya memiliki peran penting untuk menyuarakan hak-hak masyarakat, kekuatan moral, dan kontrol sosial. Maka dari itu mahasiswa di tuntut untuk bersikap kritis sehingga di perlukan implementasi yang nyata kepada masyakat.

“Contoh nyata mahasiswa sebagai agen perubahan adalah saat reformasi tahun 1998. Pada masa itu gerakan mahasiswa berada di puncaknya karena berhasil menumbangkan kepemimpinan Presiden Soeharto setelah puluhan tahun menjabat,” kata Afdy Faridzy kepada Nukilan.id, Jum’at (14/4/2023).

Baca Juga: Herman, Mahasiswa UIN Ar-raniry Aceh Tembus Jadi Delegasi _Volunteer Fully Funded_ ke Bali

Ia menjelaskan, salah satu perguruan tinggi negeri di Aceh yang memiliki julukan Jantung Hati Rakyat Aceh selalu terlibat serta bertindak cepat dalam setiap hal untuk menyuarakan suara rakyat. Namun, sampai saat ini belum ada tanda-tanda penolakan terhadap RUU Cipta Kerja atau Omnibus Law.

“Saat ini untuk belum pergerakan terkait hal ini. Oleh karena itu, harus ada pihak yang menjadi pemantik untuk menimbulkan api semangat dari teman-teman mahasiswa/I untuk membahas tentang RUU Cipta Kerja atau Omnibus Law tersebut,” jelasnya.

Arfy mempertanyakan, kemana semangat perjuangan mahasiswa/i dari kampus yang menggunakan almamater berwana biru, mengingat selama ini selalu menjadi bagian penting dalam setiap aksi pergerakan di Aceh.

“Kemana taring dari kampus ini” ujarnya.

Selanjutnya, dirinya menerangkan, bahwa saat ini kampus tersebut sedang melaksanakan proses kontestasi pemilihan kepengurusan baru DEMA dan SEMA di tingkat universitas. Namun, seharusnya hal tersebut tidak menjadi penghambat untuk melakukan pergerakan menyuarakan penolakan terhadap RUU Cipta Kerja atau Omnibus Law.

“Memang sekarang ini sedang proses kontestasi pemilihan kepengurusan keorganisasian mahasiswa/I sehingga teman-teman banyak sibuk ke arah itu,” terangnya.

Dirinya mencontohkan, BEM perguruan tinggi lainnya di luar Aceh masih bertahan untuk menyuarakan aspirasinya terkait RUU Cipta Kerja atau Omnibus Law. Namun, untuk saat ini kondisi lapangan pergerakan di tanah Serambi Mekkah masih terlihat sepi untuk melakukan hal yang sama.

“Padahal rakyat sedang menunggu akan adanya api semangat pergerakan yang menyambar dari kampus yang katanya jantong hate rakyat Aceh, sedangkan teman-teman diluar seperti di Provinsi Jambi, Riau, Jawa dan lain sebagainya,” tuturnya.

Sementara itu, dirinya berharap, dengan adanya hal ini dapat mendorong dan membangkitkan kembali semangat perjuangan mahasiswa. Dirinya juga berharap kedepannya ada aksi besar-besaran untuk melakukan penolakan langsung terhadap RUU Cipta Kerja atau Omnibus Law.

“Dengan tulisan ini dapat membangkitkan api semangat yang besar kepada teman-teman mahasiswa/I dan juga saya berharap nanti ada aksi, mungkin kalua sekarang belum waktunya karena sudah berdekatan dengan waktu lebaran idul fitri 1444 hijriah. Namun, selesai lebaran, saya yakin mungkin ada mungkin akan ada massa dari almet biru yang akan datang ke gedung DPRA,” tutupnya. [Azril]

Baca Juga: UIN Ar-Raniry Selenggarakan Malam Apresiasi Mahasiswa Tahun 2022

Baca Juga: Ajak Mahasiswa Peduli Lingkungan, FJL Aceh Gelar Kemah Jurnalistik

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News