NUKILAN.id | Banda Aceh – Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah (Dek Fadh) resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2025-2030 pada Rabu (12/2/2025). Prosesi pelantikan berlangsung khidmat, disaksikan oleh pejabat negara, tokoh masyarakat, serta tamu undangan dari berbagai elemen.
Pantauan Nukilan.id dari Kanal Youtube DPR Aceh, Mualem dalam pidato perdananya menegaskan komitmennya untuk mengemban amanah dengan penuh tanggung jawab demi kemajuan Aceh. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh rakyat Aceh yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya dan Fadhlullah.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Aceh, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Aceh yang sudah memberikan kepercayaan dan dukungan kepada kami,” ujar Mualem.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya menjaga hubungan harmonis antara eksekutif dan legislatif agar roda pemerintahan berjalan optimal.
“Agar rakyat Aceh aman dan damai,” tambahnya.
Di luar dugaan, Mualem membuat pernyataan mengejutkan saat memberikan sambutan. Ia mengumumkan pencabutan sistem QR Code untuk pengisian BBM di seluruh SPBU di Aceh, yang selama ini diwajibkan bagi pengguna Bio Solar dan Pertalite subsidi.
“Yang perlu digarisbawahi adalah, karena sesuai dengan sumpah tadi, kami ingin mensejahterakan rakyat, menyenangkan rakyat, bukan menyusahkan rakyat. PR hari ini, semua SPBU di Aceh tidak ada lagi istilah barcode. Mohon digarisbawahi,” tegasnya.
Mualem menilai sistem tersebut justru menyulitkan masyarakat. Menurutnya, kebijakan QR Code kerap menimbulkan keluhan di lapangan, bahkan memicu ketegangan. “Selama ini, dengan adanya sistem QR Code untuk memperoleh BBM, ada sebagian masyarakat yang marah bahkan ingin membakar SPBU,” ujarnya.
Atas dasar itu, ia mengambil keputusan untuk menghapus aturan tersebut. “Maka saya ambil kesimpulan untuk menghapuskan semua barcode yang ada di SPBU di Aceh,” lanjutnya.
Mualem menutup pidatonya dengan menegaskan bahwa di bawah kepemimpinannya, hubungan dengan pemerintah pusat akan tetap dijaga dengan baik demi kepentingan rakyat Aceh.
Kebijakan ini sontak menjadi sorotan dan menuai beragam respons dari berbagai pihak. Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Mualem dan Fadhlullah kini dihadapkan pada tantangan untuk merealisasikan janji-janji mereka, termasuk kebijakan BBM yang baru saja diumumkan. (XRQ)
Reporter: Akil