NUKILAN.ID | JAKARTA – Bupati Nagan Raya, Dr. Teuku Raja Keumangan, S.H., M.H., yang akrab disapa TRK, melakukan kunjungan kerja ke Jakarta dalam rangka memperjuangkan percepatan pembangunan infrastruktur dan pengembangan ekonomi daerah berbasis potensi lokal.
Dalam kunjungan tersebut, TRK bertemu langsung dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, di Kompleks Rumah Dinas Widya Chandra, Jakarta.
Salah satu isu utama yang dibahas adalah pengembangan Bandara Cut Nyak Dhien di Nagan Raya. TRK mengusulkan perpanjangan landasan pacu dari 1.800 meter menjadi 2.600 meter.
“Ini bukan program yang dimulai dari nol, melainkan kelanjutan dari fasilitas bandara yang sudah ada. Harapan kami, pengembangan ini masuk dalam prioritas nasional,” kata TRK kepada awak media, Senin (4/8/2025).
Menteri PPN Rachmat Pambudy merespons positif usulan tersebut. Ia menyebut perluasan bandara penting untuk menunjang konektivitas wilayah barat selatan Aceh, yang dinilainya sangat potensial sebagai kawasan pertumbuhan ekonomi baru.
“Apalagi ini menyangkut konektivitas wilayah barat selatan Aceh yang sangat potensial sebagai kawasan pertumbuhan ekonomi baru,” ujar Rachmat.
Lebih lanjut, TRK menjelaskan bahwa keberadaan bandara yang lebih representatif tak hanya mendukung konektivitas, tetapi juga mendorong sektor logistik dan pariwisata daerah. Ia menyoroti potensi besar batu giok sebagai salah satu kekayaan alam unggulan Nagan Raya.
“Batu giok Nagan Raya adalah kekayaan langka yang hanya dimiliki oleh dua wilayah di dunia: Myanmar dan Nagan Raya, Indonesia. Ini potensi strategis yang belum sepenuhnya digarap,” ucapnya.
Sebagai bentuk promosi daerah, TRK memberikan cenderamata berupa tasbih giok kepada Menteri PPN, yang diterima dengan antusias. Dalam kesempatan itu, ia juga memaparkan rencana lanjutan pembangunan Masjid Agung Kabupaten Nagan Raya, yang dikenal sebagai Masjid Giok.
“Saya juga bercerita tentang rencana melapisi seluruh dinding masjid dengan giok asli Nagan Raya, agar masjid ini menjadi ikon dunia, satu-satunya yang berlapis batu giok,” ujar TRK penuh keyakinan.
Menanggapi potensi batu giok tersebut, Menteri PPN menyarankan agar pemerintah daerah tidak hanya menjual bahan mentah, tetapi mendorong hilirisasi dengan melibatkan masyarakat secara langsung.
“Pak Menteri menyarankan agar masyarakat dilibatkan melalui koperasi, supaya ada nilai tambah yang dinikmati rakyat dan UMKM hidup,” jelas TRK.
Menurutnya, arahan tersebut sejalan dengan rencana strategis Pemerintah Kabupaten Nagan Raya dalam mendorong hilirisasi industri berbasis sumber daya lokal. Ia menyebutkan bahwa pembentukan koperasi pengrajin, pelatihan keterampilan, hingga akses pasar akan menjadi fokus kebijakan daerah.
“Langkah hilirisasi ini akan menjadi kebijakan prioritas. Kami tidak ingin Nagan Raya hanya dikenal sebagai penghasil bahan mentah, tetapi juga sebagai pusat produksi kerajinan batu mulia kelas dunia,” tegasnya.
TRK menekankan bahwa pertemuan dengan Menteri PPN merupakan bagian dari upaya diplomasi pembangunan daerah yang selama ini rutin ia lakukan. Ia meyakini sinergi antara pemerintah pusat dan daerah merupakan kunci utama mempercepat pembangunan yang berdampak langsung bagi masyarakat.
“Nagan Raya punya semua syarat untuk jadi motor baru pertumbuhan ekonomi pantai barat selatan. Kita tinggal satukan visi, kerja keras, dan keberanian untuk memperjuangkannya di tingkat nasional,” pungkas TRK.
Editor: Akil