NUKILAN.id | Banda Aceh – Di era digitalisasi ini, dunia pendidikan di Indonesia tengah mengalami perubahan signifikan. Transformasi ini dimulai sejak Nadiem Makarim ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek). Berbagai aplikasi digital diperkenalkan untuk mempermudah pekerjaan guru dan sekolah, membawa semangat dan harapan baru bagi pendidikan di tanah air.
Sejumlah aplikasi digital yang telah diluncurkan oleh Kemendikbud Ristek antara lain Platform Merdeka Mengajar (PMM), Rapor Pendidikan, Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS), dan Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah). Aplikasi-aplikasi ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi kerja tenaga kependidikan dan memudahkan pengelolaan pendidikan nasional.
PMM, misalnya, menyediakan akses bagi kepala sekolah dan guru untuk berbagi metode pembelajaran yang inklusif dan menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan kompetensi literasi tenaga pendidik. Sementara itu, Rapor Pendidikan membantu sekolah menilai indikator-indikator yang perlu dievaluasi dan diperbaiki berdasarkan data akurat yang tersedia.
ARKAS, di sisi lain, bertujuan untuk menciptakan pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang transparan dan efektif, sehingga keuangan sekolah menjadi lebih akuntabel. Aplikasi ini juga mengurangi beban kerja guru dalam pengelolaan administrasi. SIPLah, yang memfasilitasi proses pembelian kebutuhan belajar mengajar secara daring, memastikan transaksi yang transparan dan aman serta memudahkan pelaporan penggunaan dana BOS.
Para guru dan tenaga kependidikan menyambut baik digitalisasi ini. Muhammad G Arifoeddin, guru SMP Negeri 2 Soe, Timor Tengah Selatan, NTT, mengungkapkan bahwa kehadiran PMM membuat dirinya merasa lebih terlibat dalam proses mengajar.
“Saya pernah sakit, lalu ketika masuk para murid menyampaikan bahwa kalau bapak yang mengajar lagi menjadi menyenangkan. Sebab bisa belajar sambil ada inovasi bermainnya,” cerita Arifoeddin.
Senada dengan Arifoeddin, Lia Peni Susilowati, guru SMP Negeri 4 Saradan, Madiun, Jawa Timur, mengakui bahwa PMM membuat pembelajaran menjadi lebih terdiferensiasi dan maju. Ia merasa, aplikasi ini mempermudah dalam menciptakan suasana belajar yang lebih inovatif dan menarik.
Tidak hanya tenaga pendidik, kalangan muda dari generasi Z (gen Z) juga memberikan apresiasi terhadap visi digitalisasi pendidikan yang diusung Nadiem Makarim. Menurut Rian Fahardy, Presiden Gen Z, kehadiran berbagai media digital tersebut sangat membantu dalam meringankan beban kerja administratif guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
Transformasi digital ini menunjukkan komitmen Kemendikbud Ristek dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi digital, harapannya adalah bahwa proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien, serta mampu menciptakan pengalaman belajar yang lebih baik bagi siswa dan tenaga pendidik.
Editor: Akil